Jakarta Lewat Tengah Malam, Menerobos Lampu Merah Itu Biasa..


lho kok siji ga ketok ...

Kopdar dengan rekan Koboys (Azizy, Giyono Bledug, Heroe Pedroza, Tri Susanto Blue City Rider) bersama Cak Poer di depan Hotel Maharaja, Mampang, setelah ngobrol “gegojekan” hingga lewat tengah malam, kamipun pamit mulih. Saat di jalanan, sempet agak ragu untuk mencari jalur putar balik, maklum banyaknya jalan layang bikin keder.

iya mama... papa pulang pagi ..kikik

Selanjutnya Saya dan Kang Heroe lewat S Parman ke Grogol, Sedang yang lain menuju Cawang ke Kalimalang, meluncur di jalanan Jakarta lewat tengah malam memang cukup menggoda untuk betot gas, ngetest speed motor. Tapi dengan santai saya beriringan Kang Heroe slowly saja. Masuk Daan Mogot mendekati pertigaan Pesing, Lampu Lantas tampak menyala merah, kamipun berhenti dibelakang garis putih, tapi beberapa biker nyelonong menerabas lampu merah, maklum tengah malam lewat, ga ada polisi jaga, dan kendaraan sepi. Nah jadi inget kisah lampau…

ngantri lampu merah

Pada tahun 2003, saya yang memakai Yamah RX KIng di nasehati oleh Kakaku, bahwa jika sudah malem lewat lampu merah di Jakarta serobot saja, untuk menghindari tindak kejahatan, kisahnya, ada teman sekerjaan yang masuk shift malam, alias masuk jam 00.00 saat di perempatan Pluit (RS. Atmajaya) lampu Lantas sedang merah, doi pun berhenti mematuhi, saat sedang menunggu lampu hijau, datang 2 orang yang nanya alamat, tanpa membuka kaca helm, doipun menjawab memberi tahu alamat yang ditanya, tapi si penanya minta agar kaca helm dibuka, karena suara kurang kedengaran, saat doi mau buka helm, sekonyong-konyong si penanya mengeluarkan clurit siap menyabetkan ke kepala doi, reflek dnegan penglihatan sekilas, doi menghindar dan tancap gas, alhasil jidatnya kesremped clurit dan bocor alus, sepanjang jalan darah terus mengalir, bersyukur doi bisa sampai tempat gawe dan mendapatkan pertolongan…

Nah dari bebrapa kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendara menyerobot lampu lalu lintas karena beberapa hal

  1. Tidak disiplin, alias karena jalanan sepi dan tidak ada polantas yang jaga, berarti aman menyerobot
  2. Merasa  trauma dengan tindak kejahatan yang mungkin terjadi di pemberhentian lampu lalu lintas
  3. Kebelet 😀 kali

Dari point ini berarti polisi lalu lintas senantiasa dibutuhkan di persimpangan Lampu lalu lintas guna menjaga kedisiplinan pengendara dan keamanan serta kenyamanan pengendara. Bukan hanya di jam sibuk saja polantas diperlukan, kadang di jam sepi, dari sebelum sampai lewat tengah malam, justeru lebih dibutuhkan untuk keamanan dan kedisiplinan. IMHO

Wassalamu’alaikum

26 respons untuk ‘Jakarta Lewat Tengah Malam, Menerobos Lampu Merah Itu Biasa..

  1. jakarta oh jakarta.. menolak diriku hidup di sana.. -.- bandung juga mulai parah neeeh.. weekend apalagi invasi plat ‘B’ secara mem-iblis-buta.. (babi-buta udah lewat dah)

    Suka

  2. pertigaan pesing mah terabas aja klo tengah malem, klo ga ada barengan . . .
    gelap banget sih.
    saya sebenernya ga suka ngelanggar lampu merah, tapi kalo tengah malem ya saya pilih2 tempat berhenti lah . . .

    Suka

  3. waspada. tapi, tetap taat aturan. misal, memperlambat memasuki area lamer, sehigga saat berhenti tidak terlalu lama atau kalau beruntung lampu sudah berwarna hijau. barangkali ada tips yg lain dari teman2. keep safety riding. salam.

    Suka

  4. Ane juga kalo pulang lewat dari jam 12 mah betot gas terus asal sepi, minimal cari barengan, pengalaman kakak jalan sendirian jam 12-an di flyover kemayoran dipepet rx king terus jatoh, begalnya mau ambil motor ga jadi keburu ada polisi lewat.
    Melanggar lalu lintas halal aja lah kalo posisinya seperti itu, kitanya yg taat biker yg dibelakangnya sruntulan, ngeri juga … intinya biker dijakarta pada sruntulan karna kebawa arus, kalo ga ngikutin kitanya yg celaka. hmmmm

    Suka

  5. Enakan nerobos sih, takut ma begal pasar ma begal berseragam, kedua2nya bikin sengsara, meskipun kita gak punya salah pasti dicari2 kesalahan biar jadi salah.

    Suka

Tinggalkan komentar