Renungan Zabaniyah #2


Assalamu’alaikum>>>>

“Katakanlah, ‘Hai hamba-hambaKu yg melampaui batas trhadap diri mereka sendiri, JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.” (Az-Zumar: 53)

Salah satu kemuliaan umat Muhammad SAW di bandingkn umat terdahulu adlh DITUNDANYA azab kpd qt (selain musibah/celaka yg di sebabkn diri qt sndiri) sampai hari kiamat.Kiamat besar dn kiamat kecil alias kematian masing2 diri.Bertahap, ikhlaskn dlm hati rela kmbali pcy kpd kasih sayang Allah SWT, menyesal, lalu meninggalkan dosa dgn segera, bila menyangkut dgn mahlukNya maka segera meminta maaf meskipun qt mungkn bisa di caci maki, tp dgn rela hati demi mendapat ridha Allah, kita mau melakukan ini.Bertekad untuk tidak mengulangi lagi.Jd gak ada kata terlambat ^__^ slama qt dlm naungan ISLAM dan sblm ajal menjemput.Insya Allah dgn tekad yg kuat, bersemangat itu bs mengantarkn kemudahan.Allah tdk akan menyulitkan hambaNya yg ingin mendekatiNya.Ujian adlh kasih sayang untuk meningkatkn kemuliaan manusia, yg kelak di tempatkn di tmpat yg terhormat.Yaitu Surga yg abadi.Tak ada yg lebih baik daripada smua ini selain hamparan surga seluas langit dan bumi.Smoga berhasil ^__^
* Dari Muslim bin Al Harits Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jika engkau telah selesai shalat maghrib, bacalah: “Allahumma Ajirni Minan naar,” (Ya Allah jauhkanlah aku dari api neraka) sebanyak 7 kali. Jika engkau membacanya lalu mati pada malam hari maka dicatat bagimu PERLINDUNGAN dari api nereka. Jika engkau membaca setelah shalat shubuh, jika engkau mati pada hari itu maka dicatat bagimu perlindungan dari api neraka.” (HR. Abu Daud, No. 5079. Imam Ahmad, No. 17362. Ibnu Hibban, No. 2056, beliau menshahihkannya. Dalam Kitab Raudhatul Muhadditsin, disebutkan bahwa hadits ini hasan, Juz. 11, Hal. 358, No. 5358. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya dalam As Silsilah Adh Dhaifah No. 1624. Darul Ma’arif)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(Sumber Terjemah Kitab Daqoiqul Akbar, Karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy, Alih bahasa: Musa Turoichan Al-Qudsiy, Renungan oleh MHC)

oleh Zoel Fikr

Satu respons untuk “Renungan Zabaniyah #2

Tinggalkan Balasan ke bakersdelight Batalkan balasan