Assalamu’alaikum>>>>>


Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya). Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahman:35-36)
Musuh-musuh Allah digiring ke neraka dlm keadaan hangus (hitam) wajah-wajah mereka. Mata mereka melotot dan mulut mereka terkunci, maka tatkala mereka telah sampai DIPINTU NERAKA, mereka DISAMBUT OLEH MALAIKAT ZABANIYAH yg membawa beberapa belenggu dan rantai. Rantai-rantai tersebut dimasukkan ke dalam MULUT org-org kafir dan dikeluarkan dari duburnya, dan tangan kirinya dibelenggu kelehernya, sedangkan tangan kanannya dimasukkan kedalam dadanya dan tangan tersebut ditarik diantara bahunya, lalu diikat dgn rantai. Semua anak cucu Adam dari golongan mereka (orang kafir) diikat bersama syetan dlm satu rantai, diseret pd wajahnya, dan malaikat memukulnya dgn gada (sejenis palu) dan besi. Sewaktu mereka menghendaki keluar dari neraka, maka dikembalikanlah dia keneraka, lalu dikatakan pd mereka: “Rasakanlah siksa api neraka ini yg dahulu kalian dustakan.”
Bagaimana dgn umat Muhammad SAW?
Wassalamu’alaikum>>>>>>>>> Bersambung
oleh Zoel Fikr
Di antara sempurnanya nikmat Allah pada para hamba-Nya yang beriman, Dia menurunkan pada mereka kesulitan dan derita. Disebabkan derita ini mereka pun mentauhidkan-Nya (hanya berharap kemudahan pada Allah, pen). Mereka pun banyak berdo’a kepada-Nya dengan berbuat ikhlas. Mereka pun tidak berharap kecuali kepada-Nya. Di kala sulit tersebut, hati mereka pun selalu bergantung pada-Nya, tidak beralih pada selain-Nya. Akhirnya mereka bertawakkal dan kembali pada-Nya dan merasakan manisnya iman. Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah). Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar biasa dibandingkan
* Ujian kepada Nabi Ayub ada 4 hal:
Nikmat Allah berupa panca indera sbagai modal untuk mjd lebih baik lagi kedepan. Mata msh bs melihat ciptaan Allah di dunia dan hasil2 kreasi manusia yg ber-ilmu, namun dpt jg menyaksikan dgn mata yg sebaliknya manusia2 yg berbuat nista menyekutukan Allah dgn sesuatu mengenyampingkan peringatan Allah yg haram ataupun yg halal tp tidak baik diterjang di gandrungi di konsumsi mjd budaya2 modern yg mengasyikan wujud ini. Nikmat berupa tangan dan kaki yg msh bs melakukan amal2 sholeh atau sebaliknya perbuatan2 yg sia-sia hanya menjaring rutinitas mnumpuk kekayaan di bumi ini, larut dgn kebahagiaan banyak harta2, anak2, kendaraan2, sawah