Tarik dikala Hujan


Si Bocah membereskan hasil repek (repek : mencari dan mengumpulkan kayu bakar) nya, dirasa cukup kayu bakar diikat menggunakan ba-as (ba-as : lapisan kulit pelepah kelapa bagian atas, dikletek sebagai tali), mendung menggantung di langit makin pekat. Butiran kristal bening mulai berjatuhan, beberapa butir mendarat di muka si Bocah, reflek dielapnya dengan punggung tangan yang penuh peluh berdebu. Dia tidak perduli dengan mukanya yang sekarang cemong, kotor oleh tangannya sendiri.
image

Diangkatnya kayu bakar ke pundak kiri dengan sedikit sempoyongan, pundak kirinya lebih kuat dari yang kanan meskipun dia tidak kidal. Bergegas ia melangkah meninggalkan alas (alas : Lanjutkan membaca Tarik dikala Hujan

Kemlakaren


Kemlakaren adalah perut sebah, berasa penuh sampai susah nafas karena makan yang berlebihan. Dikala kecil ungkapan ini sering saya dengar “madang aja akeh-akeh mbok kemlakaren!” (makan jangan banyak-banyak ntar kemlakren). Nafsu makan yang tidak seimbang, tidak terkontrol, tidak sadar diri bahwa kapasitas perut tidak cukup untuk memenuhi nafsu makannya.

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Lanjutkan membaca Kemlakaren