Angkot orange itu berhenti. Sesosok perempuan berblazer ungu masuk. Yah pakaian terusan sampai dengkul berlengan cekak itu menjadi menarik untuk dilihat karena sang pemakai.
Dan saat si ungu duduk, munculah srigala-srigala lapar yang siap menerkam.
Naluri Srigala, yah tiap lelaki memiliki naluri itu. Memelihara srigala lapar yang hanya bisa dikekang oleh nurani dan kepantasan.
Saya yang berusaha alim tetaplah lelaki normal. Yah cukup normal saja, tidak perlu menjadi pejantan tangguh untuk memiliki srigala dahaga oleh pesona wanita.
Si blazer ungu tidak salah. Pakaiannya sopan, hanya kurang tepat. Kalo naik mobil pribadi akan lebih terjaga, tapi saat naik angkot dan duduk di jok ala kadarnya itu. Sruuuuttt, otomatis bagian bawah tertarik ke atas. Meski dia beringsut menyamping, tetap saja membuat nanar mata srigala.
Aku berpaling, tak ada cukup kata untuk memoles bibir yang ternganga. Meski begitu, ekor mata srigala tetap berkerling. Bahkan kerlingan itu seolah bergigi dan menjulur lidah dengan liur yang bercucuran.
Srigala berontak, kueratkan, tali simpul itu kucoba matikan dan srigala hanya melolong tak bergerak.(tri)
—————————-
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-‘Aĥzāb):59 »
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe