Sutrah berarti penghalang atau pembatas. Pembatas di sini berkaitan dengan sholat. Yaitu sesuatu barang padat yang berada di depan orang yang melaksanakan shalat. Bisa tembok, tiang, pohon, anak panah, tongkat, kendaraan termasuk sepeda motor.

Jika shalat berjamaah, cukuplah imam yang memakai sutrah, karena sutrah imam merupakan sutrah bagi makmum.
Mengapa harus ada sutrah? Sutrah digunakan sebagai penanda batas sesorang dalam shalat. Akan batal shalat seseorang jika ada orang lain (atau binatang tertentu) yang lewat antara dia dan sutrah. Jadi jarak antara sutrah dan seseorang yang berdiri shalat, sesuai sajadah atau lebar saf shalat pada umunya. Hadits Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﺇﺫﺍ ﺻﻠَّﻰ ﺃﺣﺪُﻛﻢ ﻓﻠْﻴُﺼﻞِّ ﺇﻟﻰ ﺳُﺘﺮﺓٍ ﻭﻟْﻴﺪﻥُ ﻣﻨﻬﺎ
“ Jika seseorang mengerjakan shalat maka shalatlah dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya ” (HR. Abu Daud 698, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Sutrah menjadi penting jika shalat munfarid atau sendirian. Berbeda dengan shalat berjamaah, seorang jamaah tidak batal jika ada yang lewat di depannya, kecuali di antara imam dan sutrah imam.
Hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu , Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﺍﺫﺍ ﺻﻠَّﻰ ﺃﺣﺪُﻛُﻢ ﺇﻟﻰ ﺷﻲﺀٍ ﻳﺴﺘُﺮُﻩُ ﻣﻦ
ﺍﻟﻨﺎﺱِ،ﻓﺄﺭﺍﺩَ ﺃﺣَﺪٌ ﺃﻥْ ﻳَﺠﺘﺎﺯَ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳْﻪِ، ﻓﻠﻴﺪﻓَﻌْﻪُ،
ﻓﺈﻥْ ﺃﺑﻰ ﻓَﻠﻴُﻘﺎﺗِﻠﻪُ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺷﻴﻄﺎﻥٌ
“ Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap sesuatu yang ia jadikan sutrah terhadap orang lain, kemudian ada seseorang yang mencoba lewat di antara ia dengan sutrah, maka cegahlah. jika ia enggan dicegah maka perangilah ia, karena sesungguhnya ia adalah setan ” (HR. Al Bukhari 509)
(semua hadits dikutip dari Muslim.or.id)
Perhatikan gambar di bawah ini
Gambar saya ambil dari grup Pulsar 200 NS di facebook. Jika dilihat sepintas, mirip gambar pertama, yaitu orang yang sedang shalat, sujud menjadikan sepeda motor Pulsar 200 NS sebagai sutrah. Ternyata bukan, karena orang yang shalat tidak mungkin mengenakan helm. Umumnya mengenakan kopiah, songkok, peci, kupluk, sorban dan semacamnya.
Gambar sepertinya berasal dari negeri Hindustan, India. Terlihat dari tampilan sepeda motor berbeda dengan yang dijual KMI di Indonesia. Seperti adanya spakbor layaknya Pulsar 135.
Memilik sepeda motor yang sudah lama diidamkan, dan didapatkan dengan perjuangan yang keras, memang membanggakan, tapi tidak selayaknya untuk disembah. Cukuplah dirawat dengan penuh perhatian. Gambar tersebut mungkin sekedar banyolan. Tapi cukup menginspirasi, kalo shalat saat touring ke alam bebas seperti gambar, sepeda motor bisa dijadikan sutrah (selain tas, helm dan aneka barang yang dibawa, yang memenuhi syarat sebagai sutrah), selain menjaga kesempurnaan shalat sekaligus menjaga sepeda motor tetap dalam pantauan.
Oh iya di India ada kuil sepeda motor, bisa dikatakan sepeda motor disembah. Penasaran? Klik tulisan Bro Syubhan “Bonoaksa” Akib pada artikel Dan Motorpun Disembah.
Seberapa besar pembaca cinta dengan kendaraan anda?(tri)
————————————–
Posted from WordPress for Android sabak P6200 retak
Pelajaran berharga ne
SukaSuka
Sip.. Sekedar sharing masbro
SukaSuka
sayangnya kok hanya sedikit orang yang tahu tentang dilarangnya lewat di depan orang shalat
bahkan sudah dikasih tanda, tangan menjulur, masih lewat
SukaSuka
secara hujum harusnya dibunuh, tp karena belum paham mudah mudahan Allah memaafkan.
kadang kala orang shalat jg tidak faham, tdk menghadap sutrah, dengan posisi membingungkan orang lain yang mau shalat. sering mengalami bakda shalat Jumat
SukaSuka
alhmdulilah
http://aripitstop.wordpress.com/2014/02/05/cb150r-prolink-patah-nich-penyebebnya/
SukaSuka
yg banyak blm ngerti juga soal sutrah waktu shalat berjamaah, dikiranya lewat di depan makmum gak boleh..
SukaSuka
Iya betul mas sigit, hal sepele yang jarang orang pahami
SukaSuka
biasa saja ane, yang penting bisa dipakai
http://sarikurnia980.wordpress.com/2014/02/05/gara-gara-iklan-membuat-orang-celaka/
SukaSuka
Bisa dipakai asal jangan oplok oplok 🙂
SukaSuka
sebagian ulama mengatakan wajib, sebagian menganggap mustahab, tp lebih cenderung ke wajibnya sutrah, dan TIDAK ADA yang bilang boleh pakai boleh tidak, kecuali ulama2 skrg yg menggampangkan sunnah, dan inilah salah satu diantara syariat yg telah byk ditinggalkan kaum muslim, sampai byk yg tidak tahu kalo hrs ada sutrah..yg lebih ditinggalkan lagi sholat memakai sandal, kalo di masjid jelas susah melakukan itu, bikin kotor dsb-nya, tp jika kebetulan sholat di rumah, apa susah nya menyediakan satu sendal bersih hanya utk dipakai sholat di musholla dlm rumah, demi terpeliharanya sebuah sunnah yg ditinggalkan..
http://boerhunt.wordpress.com/2014/02/03/antara-pulsar-200ss-fullfairing-abs-dan-non-abs/
SukaSuka
Iya Mas Boer, banyak yg tidak mementingkan. Pandangan salah tentang sunnah sebagai contoh dan sunnah sbg hukum.. Misal : “sunah kan ga wajib” dst
SukaSuka
nyimak tadz
SukaSuka
diwoco blizz
SukaSuka
aku bingung :v
SukaSuka
Jare nyimak kok bingung
SukaSuka
Disimak sing bener
SukaSuka
jgn ponsel sutrahnya… bangun sujud bisa lenyap tuh
SukaSuka
Lagian jg kekecilan A, tdk memenuhi
SukaSuka
betul mas, banyak yg belum tau mengenai sutrah dan hukumnya
SukaSuka
Iya mas. Mudah mudahan ini menambah dan membantu daya ingat
SukaSuka
kalo ada yg mau lewat.bisa dihalangi pake tangan mas.kalo ngeyel ya harusnya dibunuh
SukaSuka
Padti kena pasal HAM di marih 🙂
SukaSuka
nggak banyak juga yg tau tentang sutrah.sering liat di masjid.yg lewat main lewat aja didepan yg sedang shalat sunah
SukaSuka
Iya, yg shalat ngediemin jg ada, ada jg pemahaman bahwa garis saf atau ujung sajadah adalah sutrah. Wallohua’lam
SukaSuka