Purwojaya, merupakan kereta dengan gerbong kelas bisnis dan eksekutif. Kereta yang rute operasinya Gambir(Jakarta)-Cilacap dan sebaliknya ini sudah menjadi langganan saya sejak beberapa tahun belakangan (karena alasan tertentu beberapa kali naik Taksaka). Konsekuensi naik kereta harus menyesuaikan jadwal perjalanan, dan Purwojaya jika dari stasiun Gambir setahu saya hanya diberangkatkan pagi hari yaitu 06.30 WIB. Beberapa tahun silam malah lebih pagi sekira 05.45 WIB. Sedang keberangkatan dari Cilacap hanya berlaku malam hari, sekira jam 19 lewat, soalnya berhenti di Purwokerto dan berangkat jam 19.43 WIB.

Perubahan jadwal seiring peningkatan/perbaikan fasilitas yang serta merta kenaikan harga tiket. Jika beberapa tahun lalau saya bersama keluarga enggan naik gerbong bisnis dan memilih gerbong kelas eksekutif, karena kelas bisnis tidak dilengkapi Air Conditioning (AC), hanya exhaust Van yang kadang kurang terawat serta harga tiket waktu itu masih terjangkau. Belakangan harga menanjak dan terpaksa memilih kelas bisnis untuk balik ke Jakarta, toh perjalanan malam hari, cenderung udara dingin.
Kemarin lusa saat browsing harga tiket di web perumka, ternyata harga tiket Purwojaya dan kereta lainnya makin mahal dibanding tahun lalu, bahkan terakhir balik dari Stasiun Kroya Januari 2013 harga kelas bisnis tidak sampai Rp200.000, saat ini melonjak jauh, kisaran 230.000 -260.000, saya tidak faham dengan variasi harga, mungkin berkaitan jarak dan hari, kalo week end pasti lebih mahal.Sedang tiket kelas eksekutif di atas 300.000. Bisa dibayangkan jika anda memilik anggota keluarga banyak, silahkan dilipatkan sesuai jumlahnya.

Akhirnya saya memilih kelas bisnis dengan harga 245.000 perseat. Pesan sekalian buat balik Jakarta. Wah berasa bener bayarnya, mendekati UMR DKI. Oh iya anak umur di atas 3 tahun sudah dihitung dewasa, dan anak saya si kembar sudah 5 tahun. Bayi non seat dikenakan harga tiket Rp26.000.
Kemarin pagi saya baru faham mengapa harga tiket bisnis melonjak jauh. Ternyata ada perubahan, perbaikan/tambahan fasilitas. Yang mencolok adalah adanya AC sehingga di sebut gerbong Bisnis AC, Januari kemarin masih kipas angin. Toilet lebih bersih, bisa di katakan mengkilap jika dibanding yang lalu. Ada sabun cuci tangan, air bagus, tisu toilet. Dan bagi gadget mania yang demen online sepanjang waktu, disediakan stop kontak satu lobang (di kelas eksekutif 2 lobang). Hordeng baru juga terpasang di jendela.
Bagi saya yang tidak begitu suka ruang AC, suhu di dalam gerbong sangat dingin, apalagi kondisi perut yang sedang puasa. Dengan pengaplikasian 1 gerbong 3 titik AC splite, 1 titik 2 splite sekira kapasitas 2,5 PK, pantes dingin bener, apalagi jumlah penumpang yang sedikit, membuat suhu ruangan berlebihan, andai penuh mungkin lebih bersahabat dengan badan saya yang ndeso nggunung ini.

Kenapa memilih kereta ? Lebih cepat dan tepat waktu, andai menggunakan bis, memang lebih murah, tapi kondisi jalur Pantura yang rusak dan dalam perbaikan sungguh membuat illfeel, tidak tertarik meski pakai mobil pribadi sekalipun. Dengan kereta, sampai stasiun Purwokerto, naik Taxi, cukup 105.000 sampai pelataran rumah. Berangkat nanti tinggal kontak Taxi, dijemput serasa memiliki sopir pribadi. (Tri)
oooo naksi ya
SukaSuka
Iya kang stasiun, jarku artikel ra kepublish koh… Erorr bae, kere sinyL kiye
SukaSuka
masa sih, tower-e be ora nganti 1km koh
SukaSuka
enak koh rika seka jakarta nyong seka krw ra ana pilihan angkutan koh 👿
SukaSuka
Kang Karawang numpak Jeng Tina nek sing nyupir jagoan DOHC liwat kidul lewih penak, nek tuk lor siki jan mbebeih lik. Sikile wis disempurnakan apa ? Tek tampunge 😀
SukaSuka
ojo nungpak mongtor..
http://rosso99.wordpress.com/2013/07/10/sayang-sama-anak-jangan-paksakan-mudik-naik-motor
SukaSuka
sing kelas ekonomi be langka sing be minim 100ewu siki (tapi ancen wis nganggo AC kabeh)
SukaSuka
bener Cak, padahal akeh sing milih murah najan panas umpel-umpelan, merga anggota keluarga akeh lan perlu tekan kampung. Melasi nek biasa mudik terpaksa ra mudik merga larang. Perlu dadi perhatian pemerintah kiye
SukaSuka
Ya bener ginilah. Nyantai, aman 🙂
SukaSuka
yo i Pak Sar. sayang belum mampu menampung semua calon penumpang. H-/+ lebaran ludes sudah
SukaSuka
mantabz…syukurlah klo toiletnya bersih…naik sembrani kemarin minta ampun 😦
http://setia1heri.wordpress.com/2013/07/10/edian-tenan30-hari-tarawih-keliling-pulau-jawa-pake-vega-r/
SukaSuka
saya juga tidak ngecek semua toilet. tp ini lebih baik dr yg lalu. mungkin sembrani masih proses maintenance/rawat jalan
SukaSuka
kok sama, sama2 gak tahan AC
pernah naik eksekutip, langsung kemulan jaket, trus pesen teh anget 😆
untung ACne Logawa gak sedingin itu.. 😀
SukaSuka
logawa malah rung njajal, kayane mung tekan Senen ya ?
SukaSuka
soale ekonomi, makane mung tekan Senen
SukaSuka
kapan-kapan jajal numpak Logawa
SukaSuka
Senen kadohan ko ngomah. Tp sesekali perlu po maneh bisnis makin larang tikete saiki.
SukaSuka