Tanpa Iman = Motor Tanpa Setang = Nyungsep


Ya Iman kadang naik turun ( saya mengalaminya ) ada yang bilang wajar dan manusiawi, tapi kalo keseringan naik turun tentu perlu stabilisator Iman, apa itu ? Salah satunya mendekatlah dengan orang yang beriman tentu kita akan lebih terjaga karenanya..

Tanpa Iman sama saja kendaraan tak bersetir, susah dikendaliin dan gampang nyungsep…

 


idz yughasysyiikumu alnnu’aasa amanatan minhu wayunazzilu ‘alaykum mina alssamaa-i maa-an liyuthahhirakum bihi wayudzhiba ‘ankum rijza alsysyaythaani waliyarbitha ‘alaa quluubikum wayutsabbita bihi al-aqdaama

 

(Al-Anfaal : 11) (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu) [*].

[*] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga diartikan dengan keteguhan hati dan keteguhan pendirian.

 

Judul di atas adalah benar saya alamin, apa karena sibuk duniawi atau sok sibuk.. enggak juga.

Setelah aku pikir, kuncinya ada pada otak dan hati, mana yang dominan itulah yang berkuasa, kalo otak atau pikiran yang dominan maka Pikiran dan hawa nafsu akan mengendalikan dan membimbing langkah kita, jika hati yang dominan, maka langkah hidup kita akan senantiasa dibimbing nurani yang bersih yang bersumber dari fitrah manusia yaitu Iman..


qaalati al-a’raabu aamannaa qul lam tu/minuu walaakin quuluu aslamnaa walammaa yadkhuli al-iimaanu fii quluubikum wa-in tuthii’uu allaaha warasuulahu laa yalitkum min a’maalikum syay-an inna allaaha ghafuurun rahiimun
(Al-Hujuraat : 14) Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Iman itu memang harus merasuk ke dalam hati dan terjaga sepanjang masa…

Tanpa iman, manusia bagaikan kendaraan tak bersetir, tentu sangat sulit untuk mengendalikannya…

Jadi .. “Jagalah Hati.. jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini” *AA Gim mode on

Semoga kita selalu menjaga Hati dan Iman kita Amin… Wassalam

38 respons untuk ‘Tanpa Iman = Motor Tanpa Setang = Nyungsep

  1. itulah namanya hati mas bro bahasa arabnya Qalbu

    قلب dalam bentuk fiil atau kata kerjanya إنقلب ينقبب artinya suka berbolak-baik, kadang senang -susah bahagia gembira, iman-setengah iman-kafir, dlll
    sudah merupakan tkdir الله

    Suka

  2. Sebuah pencerahan yang sangat berarti mas bro semoga kita tetap terjaga dari iman kita dan salah satu stabilisator ya pencerahan sobat ini….
    trimakasih mas broooo

    Suka

  3. unik..ternyata sebagai seorang biker juga banyak hikmah yang dipetik, seperti uraian tadi..betapa iman itu seperti setang walaupun saya lebih suka bahwa iman itu adalah mesin bagi kendaraan dan pikiran adalah bensin bagi mesin..klo salah koreksi yaa

    Suka

Tinggalkan komentar