Pembawa Kabar
Penasaran ?
Yang Ramai Hari ini
- Mengenal Kabel Mic dan Cara Menyolder Ke Pin Jack Plug/Akay
- Memperbaiki Kelistrikan Pulsar, antara Ketelatenan dan Keberuntungan
- Mengenal Jack Plug/Akay Mono dan Stereo Serta menjadikan Jack Stereo menjadi Mono
- Kerusakan Umum Pada Audio Mixer dan Solusinya
- Perbedaan Jeroan Honda Tiger Revo Dan Tiger Lama
- Solusi Mesin Pulsar Mati Total
- Memperbaiki Speedometer Vario 125
disclaimer
Blog dan isi Postingan merupakan inisiatif pribadi saya sendiri, tidak mewakili korporasi tempatku bernaung maupun komunitas/agregator di mana terpampang nama blog ini. Kritik saran silahkan ke triyantobanyumasan@gmail.com Terimakasih-
Tulisan teranyar
- Kaos Kaki dan Hari Indra Kustiwa
- Coretan Akhir 2020
- PCX Sign Genit, Antara Norak dan Tidak Paham
- Ajining Diri Ana ing Lathi
- Menonton dan Mendengar Lebih Mudah
- Repot Komentar Saat Blogwalking
- Para Penerjun Tetap Enjoy meski diGaplok
- Corona dan Siomay Mangewu
- Walahar Express Pagi, Gerbong 1
- Ngobrol di Angkutan Umum
- Mengatasi Kejenuhan Anak Belajar di Rumah
- Ngapain Jarang Posting WordPress?
- Corona Dan Kebiasaan Makan ‘Segala’ di China
- Anjir – Njirr
- Alhamdulillah, Jalan TOL Macet
- Kisah Mengerikan Kampung Begal Karawang
- Karawang dan Maling Motor
- Vario Lenyap dalam Sekejap
- Terlelap di MRT
- Di Atas Closet
-
komentar
Wawan Priyanto pada Cara Balik Nama Sepeda Motor S… Ki Ndleming pada Kaos Kaki dan Hari Indra … Triyanto Banyumasan pada Kaos Kaki dan Hari Indra … ndesoedisi pada Kaos Kaki dan Hari Indra … Triyanto Banyumasan pada PCX Sign Genit, Antara Norak d… nbsusanto pada PCX Sign Genit, Antara Norak d… Belajar Manajemen
- Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.
Arsipku
aseli ngapak
Arsip Tag: kampanye pdip rusuh
Andai Kang Elianto ikut ‘Ngadang’ Peserta Kampanye, Mungkin Jogja Tidak Rusuh Hari ini
Kampanye di beberapa wilayah di Jogja (Yogyakarta) akhirnya diamankan Polda DIY. Peserta kampanye banyak yang masih remaja mengendarai sepeda motor berknalpot blombong alias ‘resing sak-sake’, dan disinyalir peserta kampanye yang ugal ugalan ini belum memiliki hak pilih.