Mentari tergelincir tanpa pelicin
Barat adalah peraduan pasti instruksi Ilahi
Barat adalah dimana kami menuju
Memulai hari yang makin pasti
Detik menit berlalu
Desingan rel berulang menderu
Kereta kami tak jua laju
Sesekali peluit penjaga menjerit
Tatkala lokomotif menjelang
Bukan untuk kami
Sekedar berlalu
Dan Sang penjaga kembali asik ke layar kecil di tangan
Mungkin menjawab mention dari peron yang kumal
Atau gurauan dari cat stasiun yang mengelupas
Melambai dan berguguran
Bak mlati yang kurang siram
Senja mulai menyapa
Kereta tak kunjung tiba
Panggilan Sendekala berkumandang
Perintah tuk sowan Sang Murbeng Dumadi
Tatkala bercak kekuningan muncul
Kami bersorak
Bak mentari terbit menyibak cakrawala senja
Tak perduli gemuruh memekakan telinga
Kami menghadang dan melompat
Dalam bordes yang pengap
Berdesak tuk sekedar berpijak
Di antara peluh tanda lelah
Senyum tawa tetap ada
Mengalahkan suramnya cat gerbong kereta
Menghapus aroma toilet yang semerbak
Menceriakan senja
Kami pulang
—————————
Stasiun Karawang yang kurang rapi, 05 Oktober 2014
**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe