Baru seminggu perpanjang KTP, ee.. Dapet panggilan untuk bikin e-KTP. Jam 8 pagi ke Kelurahan, taruh surat panggilan di meja piket depan pintu masuk kantor kelurahan (tapi kok yang jaga masyarakat umum) yang ditungguin para calon pemilik e-KTP.
Terlihat tumpukan sudah makin menggunung (lebay 😀 ). Wah kapan masuk ke meja panggilan untuk dipanggil neh, kloter pertama sudah mulai menjalani prosesi pemotretan dan masih banyak yang belum dipanggil.
gambar diatas bukan aksi orasi, tapi petugas sedang memanggil calon pemilik e-KTP. Warga menunggu dengan gelisah, ada yang perlu masak, saya mesti kerja, jika dipanggil dan dulang beberapa kali tidak ada maka mesti ngulang dan nunggu dalam waktu yang semakin tak pasti. Panggilan yang tadinya dalam ruangan, karena makin sumpek dan sempit maka pindah ke halaman samping
saya dan isteri menunggu dengan setia, nyambi momong si kembar, ada beberapa warga yang balik kanan karena lamanya panggilan, saat saya tanya petugas, katanya prosesi dilayani sampai malam jam 19.00. Mungkin yang balik kanan, harus memenuhi tanggung jawab sebagai karyawan karena belum ijin resmi sama bosnya, daripada kena SP dari bos, mending diomelin petgas e-KTP (imho).
Mungkin perlu organisir ulang, tata cara pembuatan e-KTP ini, agar lebih rapi dan bisa memastikan jamnya, agar karyawan macam saya dapat mengatur ijin yang jelas ke bos di tempat gawe. Jika undangan disertai jam proses pemotretan, pasti gak bakalan menumpuk seperti ini. Berjubel kaya penumpang KRL di pagi hari.. Sampai tulisan ini dipublish, saya belum dapat panggilan, sudah 2 jam menunggu, waktu kebuang tanpa pasti. Wassalamu’alaikum
Dikirim menggunakan Wordmobi