Aspira Premio Terreno dan Buah Naga Ngglundung


Lanjut membahas si Pasir Putih, Honda Vario 125fi lansiran 2013. 

Namanya barang Second tentu ada kekurangannya, demikian juga Vario saya ini. Terutama pada sektor kaki-kaki. Secara kasat mata, karet ban roda memang sudah nampak kurang layak, terutama ban depan. 
Ban yang diadopsi adalah Federal Ft-235 ukuran 80/90 untuk depan dan Mizzle M-46 ukuran 100/80 untuk belakang. Federal masih memiliki motif cukup tebal, tapi permukaan ban bergelombang, nampaknya hal ini yang membuat handling Vario si Pasir Putih jadi agak ‘nggeleleng’, istilahnya spelleng. Grip ban sudah tidak ‘nggigit’. Sedang ban Mizzle M66 awalnya tidak ada yang aneh, tapi kemarin saat isi BBM di POM bensin, saya cek pressure angin ban, ternyata ada beberapa bagian permukaan ban yang empuk. Seolah lapisan karet terluar coplok mirip ban vulkanisiran, meski secara kasat mata masih nempel. Dari kondisi kedua ban tersebut, saya berniat mengganti ban Pasir Putih saat pulang kerja. 

Pulang kerja sebelum Magrib, saya sempet beli 2 buah pepaya dan 3 buah Naga Merah. Keduanya pada plastik yang berbeda, dan saya sangkutin di cantolan dek. Maklum, saya sudah tidak memakai box, karena Kappa K-42 sekarang nemplok di Hayate, buat membawa tas sekolah anak, karena isteri kerepotan jika antar jemput sekolah si kembar dan tas ditaruh di dek. Dek Hayate lebih Sempit dari Vario.

Selepas stasiun Bekasi, melewati jembatan, azan Magrib berkumandang, saya belok kiri, jalan yang bersebrangan dengan Lottemart. Menyeberang rel kereta sampai sebelum pertigaan ada masjid cukup besar dan ramai di kiri jalan. Banyak kaum urban yang mampir menunaikan panggilan Ilahi. Sepertinya ada peserta aksi bela Islam 112 yang pulang dari Istiqlal dan mampir di mari, masjid ini, sudah beberapa kali saya sambangi, dan bagi saya, cukup ‘nyunnah’.

Saat parkir motor, saya baca pengumuman yang nempel di tembok luar masjid, peringatan akan bahaya pencurian kendaraan. Karenanya, saya memindahkan buah pepaya dan naga ke gantungan helm bawah jok, paling tidak, kali ada tangan jahil yang mau usil, harus repot dikit dengan menyobek kantong pkastik, pikir saya. 

Ban semi enduro Michelin M46 dan Aspira Premio Terreno

Selepas shalat saya mampir ke toko yang jual box motor tidak jauh dari masjid ini, arah Utara melewati pertigaan. Tempat saya beli bracket box SkyDrive dan juga Vario. Ternyata, toko sudah tutup, akhirnya saya balik kanan melanjutkan perjalanan. Melewati terminal Bekasi, perempatan Bulak Kapal yang ‘always crodit’, dan tidak jauh dari situ saya mampir Planet Ban. Toko, frencais, penjual ban terkemuka dengan banyak cabang di mana-mana. 
Awalnya saya berniat menyematkan Michelin seperti yang dulu saya pasang di Skydrive, yaitu Michelin M46 bermotif persegi layaknya ban Semi Enduro (SE) atau dual purpose, untuk ban belakang dan Michelin Pilot Street untuk depan. Ternyata total harga, include pentil tubeless dan cairan anti bocor, mendekati angka 800 ribu. Wah, bisa bocor dompet, pikir saya. 

Pasang ban baru dan isi cairan anti bocor

Tidak sengaja saya melihat ban bermotif SE merk lain di sebelah si M-46. Ban tersebut adalah Aspira Premio tipe Terreno. Saya lihat cukup keren, layaknya Pirelli Scorpion versi generik. Setelah minta dihitung total harga, termasuk pentil tubeless dan cairan anti bocor, didapat harga 582ribu. Okelah, deal dan pasang. Selesai, bayar, dan saya melanjutkan perjalanan pulang, Karawang masih 50km lagi. 
Lalu lintas malam Minggu cukup ramai. Di jalan Lemah Abang – Tanjungpura, saya beriringan dengan rider V-Ixion dan MX-KING. Keduanya cukup bersemangat menggeber kendaraannya, layaknya bersaing kecepatan sesama mesin 150cc, meski beda kasta. Saya jadi ikut bersemangat, apalagi, tidak berapa lama, kami disalip 2 V-Ixion (nampaknya anak club) dan 1 CB-150r, jadilah kami berkonvoi. Apalagi sebagian kendaraan mengaplikasi knalpot free flow, perjalanan malam tersebut jadi seru dan mengasyikan, kami layaknya 1 komunitas, beriringan. 

Vario nampak lebih gambot dan lebih tinggi

Saya ikut meliuk, menggeber throtle gas Pasir Putih, sekalian test performa si Aspira Premio Terreno yang baru dipasang, pikir saya. Dan memang, dibanding ban sebelum diganti, handlingnya terasa beda, lebih mantap dan stabil. Grip ban Aspira Premio Terreno menapak sempurna. Mungkin karena baru, entah nanti kalo sudah sebulan, Insyaallah akan saya review kembali.
Sampai pertigaan Tanjungpura, mereka lurus ke arah kota, saya belok kiri ke Jalan Lingkar Tanjungpura, atau biasa disebut jalan Baru Karawang. Selanjutnya belok kiri di Lamaran, menapaki Syeh Quro. Berhenti sejenak di Plawad, mampir beli jajan di warung pinggir jalan. Selesai transaksi, hujan turun deras mengguyur Karawang. Segera saya buka jok, untuk ambil jas hujan di bagasi. 

Dan saya baru sadar, ternyata, kantong plastik tinggal 1 yang berisi pepaya 2 buah, sementara 1 kantong lagi yang berisi 3 buah Naga merah, kabur entah kemana. Padahal si Naga harganya 2 kali lipat Pepaya, duh. Kemungkinan gantungan palastiknya putus saat ngebut tadi. Meski keduanya saya apit di dek antara kedua kaki, tapi saya yang memakai AP bot mungkin tidak berasa ditabrak Naga merah yang ‘Ngglundung’. Atau bisa jadi saat kaki saya turun, kode bagi pengendara belakang, bahwa ada lobang di jalan saat riding beriringan tadi. Semoga tidak menimbulkan keplesetnya kendaraan lain, mudah-mudahan si Naga utuh dan ada yang menemukan serta menikmatinya, saya ikhlaskan saja. Pikiran ini menggelayut, sambil mengatasi pandangan mata yang terbatas oleh hujan deras yang mengguyur. Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat.
—————–

Posted from Mi Prime Cungkuwo

Iklan

8 respons untuk ‘Aspira Premio Terreno dan Buah Naga Ngglundung

  1. Misi gan untuk vario cbs iss thn 2013 untuk ban belakang kalau pakai ukuran 100/90-14 di velg bawaan ori masih bisa gak ya,karena ban sudah benjol2, mohon saranya, untuk yg depan baru ganti dengan aspira premio terreno 90-80-14

    Suka

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s