Saya sudah lama memelihara sepeda motor metik/matic atau skutik Suzuki Skydrive. Tapi tidak begitu menjiwai karena jarang mengendarai. Nah saat meminang Suzuki hayate saya jadi mulai sering bongkar-bongkar. Mulai dari gantilampu belakang/stop lamp, ganti Oli pakai Pertamina Enduro Matic dilanjutkan Servis Filter Udara Karburator, ganti lampu utama (tadi pagi), dan bongkar accu beberapa kali buat jumper dengan accu Pulsar.
Nah, beberap waktu silam saya kena batunya karena menyepelekan suara asing yang muncul dari dalam rumah V-Belt (selanjutnya diketik ‘vanbelt’), prediksi sementara waktu itu, terdengar karena tidak pakai helm, dan tetap memaksanya buat berangkat kerja dengan membawa beberapa karung beras. Mendekati tujuan, ternyata sepeda motor tiba-tiba gak laju meski mesin berdesing merespon throtle gas yang diputar. Vanbelt putus, yakin saya. Selama perjalanan saya yang mengenakan helm full face tidak mendengar suara asing di area vanbelt. Segera kontak kawan dan distut samapai bengkel terdekat.
Sebenarnya oleh pemilik lama, saya sudah diingatkan untuk penggantian vanbelt ini. Maklum, jarak tempuh pada odometer sudah mencapai 35 ribu lebih dengan kondisi speedometer mati entah dari kapan.
Kesimpulan saya, umur vanbelt skutik tidak jauh beda dengan rantai sepeda motor. Yaitu berkisar pada jarak tempuh antara 30 ribu sampai 40 ribu kilometer. Itupun tergantung beban yang ditanggung oleh sepeda motor setiap harinya atau setiap perjalannanya. Jadi ada beberap faktor yang mempengaruhi umur rantai dan vanbelt pada sepeda motor, antara lain :
- Misal tiap jalan sepeda motor dibebani dengan berat 100 kilo gram atau lebih, pasti umur rantai dan vanbelt makin pendek, mungkin tidak sampai 1000 km sudah putus atau melar dan harus ganti. Jadi walau jarak tempuh jauh tapi dengan beban ringan ya awet saja.
- Kondisi lalu lintas yang padat, sehingga kerap stop n go, mengakibatkan semakin sering hentakan pada rantai dan vanbelt. Hentakan yang berulang menyebabkan rantai dan vanbelt cepat aus atau melar
- Kondisi cuaca, misal saat hujan dan jalanan becek, terutama berpengaruh pada rantai yang mudah kotor. Kotoran kerap menempel pada celah antar mata rantai, mengakibatkan aus dan rantai berisik.
- Jarak tempuh pendek tapi sering berbeda dengan jarak tempuh jauh tapi jarang (dalam satu kali perjalanan) juga mempengaruhi kondisi sepeda motor secara keseluruhan. Sepeda motor yang digunakan sesekali, meski jauh, cenderung lebih awet dibanding digunakan jarak pendek tapi sering.
Jadi sebaiknya sebagai antisipasi, gantilah vanbelt atau rantai pada kisaran jarak tempuh mencapai 30km – 40km dengan kondisi normal pemakaian. Oh iya penggantian vanbelt waktu itu saya serahkan ke bengkel dan saya tinggal kerja, kata si bengkel harga vanbelt Suzuki Hayate 160 ribu termasuk ongkos pasang.(tri)
nice share suhu
http://orongorong.com/2015/08/26/kelemahan-honda-vario-150/
SukaSuka
oks Gan
SukaSuka
Tapi kebanyakan pengguna..ngukur part disepeda motor itu bukan bardasarkan kilometer tapi pada hari, bulan, bahkan tahun… 😆
SukaSuka
nah itu salah kaprahnya, walaupun tidak salah 100% karena oli mesin, meski tidak dipakai tetap memiliki life time, akan berubah menjadi minyak jenuh pada umur tertentu, imho cmiiw
SukaSuka
Spinku wis 2tahun, gak tahu dulu sama yg punya sebelumku pernah ganti vanbelt opo ora?
SukaSuka
Hayate Malang wingi sido deal ora?
SukaSuka
Horra lek. Tak tawar 7,9 gak dikasih
SukaSuka
Neng daerah larang berarti, eh tp 2013 yo, aku 2011 entuk 3,5jt ki
SukaSuka
aih..jadi pengen juga punya hayate….. itu jalan yg ada potnya kaya familiar ? jl benyamin sueb bukan sih
SukaSuka
Minggu tgl 6 september kemarin saya baru ganti part daleman cvt hayate saya mas, termasuk belt, sejak beli september 2012 blm pernah ganti, sekarang setelah hampir 30rbkm baru ganti, canvas kopling matic 300rb, mangkuk kopling saya pake punya spin lebih murah 80rb, roller 80rb satu set, filter 50rb, belt saya beli part after market, klo asli ori suzuki 130rb, klo after market cuma 70rb
SukaSuka