I’ll Miss You


Ramadan sebentar lagi berlalu, dan rasa kehilangan itu menghujam relung kalbuku malam ini. Karena sepertinya Ramadan ini kulewati tanpa arti. Dijajah pekerjaan, diperbudak loyalitas.
Yah Ramadan akan berlalu sobat. Adakah yang berpikiran sama denganku, terpenjara diujung Ramadan diantara gelimang siang dan malam tak henti. Dicengkeram kuku mentari dan mengeluh agar menjauh. Padahal itulah nikmatnya Ramadan, tanpa panas mentari dan kantuk sisa malam maka tak lagi beda hari bulan berganti.
Ramadan akan berlalu kawan. Sudahkah aku pateri Ramadan ini di hati. Agar senantiasa menghias setiap langkah. Menapaki mentari yang hadir lagi esok hari. Hari hari yang selalu penuh Ramadan pasti kan lebih berarti. Karena Ramadan begitu bernilai tinggi. Tanpa Ramadan tak lengkaplah satu putaran bumi.
Yahh.. Ramadan sebentar lagi meninggalkan kita kawan. Menyampaikan salam pada Syawal untuk berbagi hari. Akankah Syawal mengisyaratkan Ramadan di hati ini. “Ramadan pasti kembali” kata Syawal.
Yah Ramadan pasti kembali. Tapi…apakah aku kan bersua di kemudian hari? Ramadan.. aku menunggu tuk kembali di pelukmu. Meraih ridlo Ilahi. Amin  

6 respons untuk ‘I’ll Miss You

Tinggalkan komentar