Lucki Bertolak dari Nagri Ngayoyokarto melalui stasiun, setelah beli tiket buru-buru manuju gerbong yang telah ditentukan, sebentar lagi kereta Taksaka segera berangkat, ternyata sudah ada penumpang lain satu bangku, yah ga bisa selonjoran, padahal berharap dapet kursi kosong neh…betul juga baru beberapa menit duduk, suara sirene berbunyi nyaring …thuooottttnnngngngng… dan suara gemuruh kereta melaju, slanjutnya pintu gerbong ada yang menutup maka suara gemuruh mesin diesel serta roda besi beradu dengan rel dapat diredam, udara dingin dari AC dalam gerbong mulai terasa. Meski demikian air mineral tetap wajib konsumsi, biar tidak dehidrasi selama perjalanan. Jakarta aku datang….
Pemeriksaan karcis/tiket oleh petugas dilakukan dengan teliti, dikawal petugas keamanan. Setiap penumpang menyiapkan tiketnya untuk dilubangi…cekrek..!! bunyinya mirip steples penyatu kertas.
Setelah satu jam perjalanan, sepertinya air putih yang diminum mulai memberi efek, maklum udara dingin AC tidak membuka pori pori secara maksimal agar keringat keluar, sehingga perlu lobang pembuangan lain yang efektif,. Segera saja Lucki menuju toilet untuk menunaikan panggilan alam. Buang air kecil.
Masuk Purwokerto, kereta berhenti dan menaikan beberapa penumpang, gerbong makin berisi, meski tidak penuh. Selang beberapa saat pemeriksaan karcis dilakukan lagi, masing-masing penumpang menyiapkan tiketnya, yang tertidur dibangunkan petugas, dengan sedikit gelagapan karena nyenyak sekali. Lucki segera mengambil tiketnya, tapi kok tidak adalagi di saku celana, waduh kemana ya ? Sambil berpikir Lucki terus mencari tiketnya, tapi tidak juga ditemukan, sang petugas sudah berada disampingnya.
Sambil terbata, Lucki mencoba memberi penjelasan kepada petugas tersebut sembari minta pembenaran dari kawan satu bangkunya, bahwa mereka bareng dari Jogja dan teman sebangkunya tahu persis bahwa Lucki punya tiket sendiri. Alhamdulillah Bapak Petugas mau mengerti. Selanjutnya Lucki kembali mencari tiketnya, karena pasti nanti ada pemeriksaan lagi, tapi sayang tiket tidak ditemukan, sepertinya jatu saat ke kamar kecil tadi, saat di cek juga tidak ditemukan, akhirnya cuma pasrah, dan berharap pada pemeriksaan berikutnya, petugasnya mau mengerti.
Menjelang Cirebon tiba-tiba tanpa babibu, seorang petugas keamnan menyuruh Lucki untuk turun, Lucki coba jelaskan lagi, tapi sayang petugas tidak mau mengerti dan memaksa Lucki untuk tetap turun di pemberhentian berikutnya. Cirebon….hadeehh… Jakarta masih jauh. Terpaksa Lucki manut turun, saat bertanya pada petugas loket stasiun, jam keberangkatan kereta Cirebon-Jakarta, katanya masih 4 jam lagi… Wah.. mau ngapain neh 4 jam. Bengong bego nungguain kereta ? Akhirnya Lucki coba ngilangin sebel dan stress gara-gara diusir dari kereta dengan jalan-jalan di Cirebon, naik nagkutan umum sono-sini, dan tak terasa sampai di Pasar Patrol Indramayu… Lucki tersadar, dan kaget.. wuih kejauhan neh kelayapannya, bisa ketinggalan kereta Cirebon Jakarta neh…
Akhirnya …. Lucki yang kurang beruntung . Pernahkah pembaca memakai toilet kereta ? Wassalamu’alaikum
Belum kang
SukaSuka
belum pernah naik kereta…. 😳
😆
http://kmphlynx.wordpress.com/2012/03/16/cozy-hideout-ancol/
SukaSuka
belum pernah naik taksaka…paling mentok senja utama…
SukaSuka
pengalaman kang?
motor penggerak ekonomi rakjat..
baca yang ini bro…
http://nakawara.wordpress.com/2012/03/16/motor-kurang-laku-exclusive-2/
SukaSuka
kalau pengalamanku naik taksaka, argolawu dan argodwipangga pengechekannya cuma sekali
SukaSuka
dia lagi apes kali ya 😀
SukaSuka