I’tikaf


Hal yang sering saya dengar bahkan sedikit memahami bahwa I’tikaf adalah berdiam diri di dalam mesjid untuk meningkatkan amal ibadah kepada Alloh yang umumnya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Padahal Rosul pernah melakukan selama 20 hari dan I’tikaf juga tidak hanya di bulan Ramadan, bisa juga dilakukan di luar Ramadan, dan tidak terpatok pada 10 atau 20 hari hingga akhir bulan, tapi bisa tanggal dan hari apapun. Yang penting niat I’tikaf dan berada di dalam mesjid, meskipun mesjid tersebut kecil dan dekat dengan rumah kita. Yang penting lagi tidak boleh meninggalkan mesjid kecuali ada udzur sar’i.

Perbanyak dan tgngkatkan ibadah, hindari banyak tidur, apalagi I’tikaf di 10 hari terakhir bulan ramadan dimana dijanjikan Lailatul Qodar yang meningkatkan nilai malam lebih baik dari seribu bulan.

Bagi yang memungkinkan I’tikaf di masjid, maka ambilah nilai I’tikaf di rumah dengan cara meningkatkan jumlah dan nilai ibadah dibanding hari hari sebelumnya. Karena bulan Ramadan adalah bulan training ibadah bagi umat islam, dan hasil training ini dapat dilihat pasca Ramadan, jika kita mampu meningkatkan ibadah di bulan bulan yang lain berati kita tlah lulus training dari gemblengan bulan Ramadan.
“Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi/beribadah/menghamba kepada-Ku”

Sedikit cuplikan ceramah Ramadan yg disampaikan oleh Ust. Nazarudin di Masjid Baiturrahman. Ancol Taman Impian, semoga saya pribadi dan pembaca umumnyj mampu mengaplikasikannya. Amin. Wassalamu’alaikum

2 respons untuk ‘I’tikaf

Tinggalkan Balasan ke ipanase Batalkan balasan