Wereng Cokelat, Pa Kumis dan Om Gendut


Pembaca paham kata-kata sebutan pada judul di atas ? Tidak bermaksud menghujat, tapi itulah beberapa sebutan atau julukan oleh masyarakat umum bagi Polisi, khususnya polisi lalu lintas. Era revormasi tenar ungkapan wereng cokelat. Kepercayaan publik yang menurun terhadap polisi kala itu hingga meminculkan ungkapan miring. Seragam cokelat dan dianggap tak mampu menyelesaikan masalah. Hanya marinir yang masih bisa dipercaya mendamaikan kerusuhan revormasi.

wereng cokelatWereng adalah musuh abadi petani. Binatang kecil pengganggu yang kerap merusak tanaman padi dan menggagalkan panen. Dibenci dan wajib dibasmi. Dari Wikipedia Indonesia Wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur. Serangga kecil ini menghisap Lanjutkan membaca Wereng Cokelat, Pa Kumis dan Om Gendut

1 Juli, Polri Berbenah, Jangan Jadikan Briptu Eka Artis Ya Pol…


Yups pertama saya ucapkan Met Milad buat Polri, semoga makin dewasa dan mampu berbenah untuk semakin merealisasikan tagline … “KAMI SIAP MELAYANI”.. tentu saja melayani masyarakat secara umum bukan pejabat secara khusus duong…

Nah ..tentu bro semua udah baca dan mendengar biduan baru dari polisi yaitu, Briptu Eka yang cakep , geulis, uayu pokoken… Nah kalo ditulisan yang lalu saya menulis si Briptu Norman yang seolah dijadikan pendongkrak image oleh polri untuk mendapatkan hati masyarakat dan menutup Lanjutkan membaca 1 Juli, Polri Berbenah, Jangan Jadikan Briptu Eka Artis Ya Pol…