Tersesat Kompas


“Ayah, Oyan ikut ke mesjid ya” kata anaku merajuk saat saya hendak jamaah Magrib. Saya mengiyakan, meski dengan berberat hati, takut mengganggu jamaah yang lain. Maklum anak saya masih kecil meski sudah disunat, umurnya belum genap enam tahun. Daripada merajuk dan mengganggu seisi rumah, apalagi sepupunya juga datang mengajaknya, sama-sama masih belia.
image

Barisan diatur oleh marbod, anak-anak yang kiranya suka bercanda disisipkan diantara jamaah dewasa, dengan harapan mereka sungkan atau takut untuk membuat ulah yang bisa mengganggu kekhusukan shalat. Anaku berdiri disampingku bersebelahan dengan seorang bapak. Bapak tersebut memakai sajadah dengan tempelan kompas dekat area muka jika sujud. Mungkin penunjuk arah kiblat jika di tempat asing yang tak hafal arah mata angin. Lanjutkan membaca Tersesat Kompas