obrolan kantin

Beberapa waktu lalu saya ke kantor pengadilan karena suatu urusan dengan akte lahir anak, sambil menunggu petugas Perdata yang sedang menggelar sidang, saya naik lift turun ke lantai dasar menuju kantin yang spertinya kurang layak dianggap kantin pengadilan metropolitan. Seorang ibu sedang mengobrol serius dengan pengacaranya “yang berani ngomong teory darwin dipengadilan tu cuma saya, kalopun anda bejenggot kalo ga berbulu ya ga bisa masalah lancar”

Pernyataan yang multipersepsi maksudnya apa ya ? Tampang pengacara ini biasa saja ga istimewa dan sepertinya memiliki penglihatan dalam (penerawangan) hal ini aku ketahui saat melihat pengacaa tersebut di tempat fotokopian data sidang, dia sedang memegang tangan tukang fotokopi sambil mengucapkan beberapa kata bijak kepada si Tukang Fotokopi bahwa ini itu dan sebagainya, saya tidak terlalu menghiraukan, karena ada urusan yang mesti kuselesaikan.

Sepertinya kekutan indera keenam yang biasanya didapat dari amalan amalan seperti puasa patigeni dan sejenisnya masih jadi pelengkap kepercayaan diri para kaum Cendekia di negeri ini, tapi ada juga yang menganggap kekuatannya itu adalah bawaan lahir atau warisan dari orang tuanya dan sebagainya. Apa menjadi Lazim kekuatan atau kemampuan seperti ini untuk dimiliki di era globalisasi, era digital, era yang serba memakai digit uang ? Kabarnya bebrapa artis dan pejabat juga memiliki guru supranatural khusus atau orang kepercayaan yang dianggap penasehat spiritual dan sebagainya.

fenomena inilah yang kadang kalo tidak cermat dapat menjadikan seseorang syirik dan menjadikannya musyrik karena terlalu menggantungkan nasib pada “orang atau benda tertentu” . Di bulanyang penuh berkah dan pahala Allah ini mari kita mulai kikis pemikiran dan sugesti yang menyimpang dari aqidah tersebut…

Wassalamu’alaikum