Melihat dari sisi negatif, itulah ungkapan seorang teman, sekaligus termasuk jajaran atasanku 2 tingkat yang ditujukan kepadaku,… hmm… aku jadi mikir dan merenung. Benarkah aku seperti itu ? Kucoba telaah apa yang kukatakan dan kuperbuat, aku hanya kuli yang melaksanakan tanggung jawab, saat system yang ada menelantarkanku dan mempengaruhi kejiwaan seorang kuli dan si kuli berontak, apa itu salah ? Ya, memang benar, kerap kali aku merasakan emosiku gampang meledak, dan semua bersumber dari system yang membelenggu dan kadang tanpa kejelasan.
Aku kadang memang sedikit arogan dan lancang terhadap atasan tanpa pandang bulu, tapi semua kulakukan untuk menunjukan kebenaran suatu hal, aku nggak mau jadi sapi perahan yang manut dan taat tanpa berontak. Mengapa harus takut pada atasan karena jabatannya ? …hmmm.. itu tidak ada dalam kamusku, aku hanya takut saat aku mekukan kesalahan, aku hanya takut Alloh, bahkan pernah kutinggalkan sholat lima waktu karena terbelenggu oleh pekerjaan, yang menandakan aku berani kepada Alloh,(Astaghfirullohal’adim) kalo kepada Alloh saja aku berani, mengapa harus takut kepada ciptaan-Nya ?
Dan untuk anggapan bahwa aku selalu melihat permasalahan dari sisi negatif , jawabannya adalah DIAM, karena percuma menghadapi orang yang hanya melihat dari sisi dunia dan mengabaikan sisi yang tidak fana. Mungkin sholat ya, menjalankan perintah agama, Ya juga, tapi jika hal itu hanya sekedar melaksanakan kewajiban… hmmm kasihan sekali. Konsekwensi dari hal tersebut sangat luas, lihatlah dari sisi kehidupan yang lain, agar mampu terpanggil untuk melihat sisi kehidupan kuli. Kuli juga manusia, tapi manusia di hadapan Alloh adalah sama, jadi takutlah kepada Alloh semata.
Semoga tulisanku ini bukan bualan semata. Amin
Wassalamu’alaikum
Stmj (sholat terus maksiat jalan)
SukaSuka
koment opo ya?
SukaSuka
absen aja,sekalian nitip klo diijinkan
http://www.nanared.wordpress.com/2011/07/14/kenapa-bukan-matic/
SALAM KARET BUNDAR
SukaSuka
kadang diam memang diperlukan..
SukaSuka
sudut pandang lain emang lebih objektif, kayak melihat main catur
SukaSuka
mmmm…….berlindung pada yang Maha Melindungi
SukaSuka
Amin Den..
SukaSuka
diam adalah emas, emas itu kuning, kuning yg selalu kita keluarkan setiap pagi hari a hi hi hi… Sabar bro, g usah terlalu di dramatisir
SukaSuka
wek 🙂
SukaSuka
perenungan mendalam
namun pelaksanaannya harus luas dan luwes ….
andai kita tahu posisi kita dan ikhlas menerimanya
dimanapun kita berada insya Alloh akan berkah ….
suara hati yang bertentangan dengan kenyataan membuat dilema
tapi harus ada solusi dan keputusan guna menentukan sikap
sebelum menentukan sikap perjelaslah visi dan misi hidup kita …
lebay_uDien … heheheh …
terus menulis kangmas, dengan menulis kita akan bisa membaca diri sendiri dan lingkungan ….. ceileeehh ….
SukaSuka
semoga saya bisa, Amin
SukaSuka
minjem lagu Om Iwan Fals;
…kesedihan cuma jadi tontonan…bagi mereka yang diperbudak jabatan….-Bongkar-
salah ora to..??
SukaSuka
Bongkar… Obrak-abrik.. 😀
SukaSuka
pekerjaan kadang merubah kita menjadi keras kawan… sadar atau tidak…
paling terasa pada saat akhir bulan…. wkwkwkwkwk…..
SukaSuka
😀 tp ini awal bulan je…
SukaSuka
Kalo menurut buku seven habits, salah satunya dianjurkan untuk mengembangkan circle of influence yakni focus dgn hal2 yg secara langsung bisa kita pengaruhi/control…
segala yg diluar kontrol kita mah jadikan secondary issue saja… kalo orang konsisten focus dengan hal2 dlm circle of infulence-nya, dia akan terus berkembang secara pengetahuan dan pengalaman.. selanjutnya akan semakin dipercaya… amiin…
SukaSuka
males denga aturan klasik
1, yang dikatakan bos adalah selalu benar da tak pernah salah
2.ikuti semua peraturan yang ada
3.kembali ke peraturan no 1
SukaSuka
belom ngerasain kerja ama bos.
SukaSuka
kalo kata orang priangan mah yg kek gitu teh “hampuraeun”.. yah sabar aja kang 🙂
SukaSuka
diam itu emas, tapi berbicara saat dibutuhkan dan perlu itu berlian,,,hiks hiks
SukaSuka