Peringatan Bagiku : Sehebat Apakah Kita ?

Silahkan hidupin sound PC anda (bagi yang pakai PC) dan dengarkan alunan SILK ROADnya Kitaro berikut sambil membaca tulisan dengan hati kita..

Sebagai manusia kadang kita merasa hebat, merasa paling, merasa lebih, merasa besar, merasa ter dibanding manusia lain, itu yang saya rasakan, sadarkah kita sebenarnya apa dirikita ini dibanding dengan yang lain, mungkin kita masih merasa hebat di negeri kita, misal kita sebagai pengendara motor, mampukah kita menyaingi kehebatan rossi, atau mungkin kita adalah pemilik moge hebat, bandingkan dengan prince William yang diavel aja cuma hadiah, atau kita pengusaha hebat dan kaya, beranikah kita disandingkan dengan Larry Page dan Sergey Brin pemilik google atau Bill Gates pemilik microsoft ? Atau kita blogger yang ngehits, apakah sengehits Mark Zuckerberg sang pendiri jejaring sosial facebook ?

Baiklah kalo kita masih merasa hebat di muka bumi ini, mari kita mengawang ke angkasa, apakah kita masih terlihat, sepertinya kita tinggal titik debu yang tidak nampak, kecil dan tidak berarti, jika kita masih membanggakan keberadaan kita di bumi yang sejatinya milik Allah ini, mari kita naik lebih tinggi dan mendekat ke sang surya yang menggelegak, mendekati Tata surya, apakah bumi kita masih nampak besar dibanding Jupiter ? apakah bumi kita masih nampak indah dibanding venus ?

Kalo kita masih membanggakan bumi dalam tata surya kita mari kita naik lebih tinggi lagi ke jajaran tata surya yang ada di Bimasakti, apakah bumi kita masih nampak, apakah titik kecil diri kita masih berbangga dibanding indah dan luasnya bimasakti, bagaimana kalo kita naik lagi dan bergabung di Andromeda, siapa kita ? siapa diri ini, dimana bumiku yang besar dan luas itu, jagad raya ini begitu besar dan luas, beranikah kita untuk tetap berbangga dan berbesar diri diantara kerlipan gugusan bintang yang berkali lipat besarnya dibanding bumi kita ?

Kita kecil, kita tak nampak, tak ada arti diri ini… apakah kita akan berbangga dan lupa siapa kita sebenarnya ? kecil, rendah, bahkan tidak nampak, seolah lebih rendah dari debu yang menempel di dinding rumah kita.

Jadi فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ  nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan …!!!>?? ?

Wassalamu’alaikum>>>

inspirasi : ESQ 165