Ada pepatah “Semut di seberang laut kelihatan, gajah di pelupuk mata tak terlihat” yang kurang lebih memiliki arti seseorang mudah mengenali kesalahan orang lain yang kecil padahal kesalahan dirinya sendiri jauh lebih besar tapi dia tidak memahaminya. (Bisa jadi ini adalah gambaran diri saya pribadi) Itu makna secara sederhana, bagaiman jika dimaknai secara luas ? Mencakup permasalahan negeri ini barangkali, pemberitaan oleh blogger bisa jadi merujuk ke pepatah tersebut.
Bukan bermaksud menggurui, cuma lagi ingin sok pintar membaca fenomena pemberitaan yang bergulir, khusunya di blogsphere, lebih khusus lagi di dunia blog otomotif. Dulu saya demen juga menulis suatu produk dari berbagai sudut pandang, membandingkan sepotong demi sepotong dengan produk sejenis dari pabrikan lain, atau sekedar mengulas menurut otak mungilku. Tidak salah memang dan ada keasyikan tersendiri, apalagi saat mengulas berita produk yang sedang booming. Banyak komentar mengular di kolom bawah artikel, hits melejit masuk top post of the day di BOTD WordPress. Keasyikkan tersebut mulai terganggu saat melihat kemacetan makin menjadi di beberapa kota besar, khususnya DKI Jakarta, maklum hampir tiap hari saya menapaki jalanan hitam di Metropolitan ini.
Hal lain yang cukup mengganggu adalah masuknya produk di luar produk pabrikan dalam negeri non Jepang, sampai saya menebus satu produk India Build up Bajaj Pulsar. Semakin hari semakin banyak pemberitaan yang menghantui otak ini. Termasuk lepasnya Hero dari Honda di India? Percaya diri sekali Hero India ini menurutku, terlepas dari saham yang kemungkinan besar tetap pada penguasaan Jepang, tapi dengan berdiri sendiri, bagiku itulah saat di mana muka pribumi menengadah serta membusungkan dada, “ini kami ada di sini”. Bahkan TVS mampu membangun pabrik di Indonesia meski belum mampu menandingi market share produk pabrikan Jepang, tapi keberanian expansi TVS bukan hanya export produk, tapi memproduksi di luar negaranya, India … bagiku luar biasa. Termasuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak daripada Bajaj yang gagal mendapat ijin membangun pabrik di Indonesia oleh Bajaj India/BAL karena target penjualan 3000 unit perbulan tidak tercapai
Lanjutkan membaca Gajah Transparan