Liburan – Lebaran


Liburan dan Lebaran. Dua hal yang identik, bahkan saling melekat satu sama lain, tentu dengan penyebutan lebaran lebih dulu baru diiringi liburan. Lebaran bisa dipastikan libur meski tidak semua sektor pekerjaan, karena beberapa lokasi tetap membutuhkan membutuhkan pelayanan dan penjagaan. Wah, ga liburan di musim lebaran? Rugi dong

Itu sudah jadi konsekuensi pekerjaan yang di pilih, kalo semua libur, siapa yang melayani dan menjaga tempat liburan? Kalo tidak ada pelayan dan penjaga, tempat liburan berarti tutup, lantas kemana kalian mau liburan di musim lebaran, meski ada yang cukup mudik, sungkem orang tua dan, saudara, kongkow sama teman masa kecil, tapi sebagian besar masyarakat cenderung pergi ke tempat liburan (baca tempat piknik atau rekreasi).

Oh iya, tulisan ini mungkin cukup terlambat atau bisa disebut late post karena lebaran sudah lewat sebulan lebih. Tapi tak mengapa, Insyaallah akan datang lebaran idul Adha serta semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan dan tentu lebaran idul Fitri lagi beserta deretan cerita mudik dan liburannya. Aamiin

Nah dari paparan di atas, apakah pembaca termasuk tim lebaran dan liburan atau sekedar lebaran saja?

Lebaran saja tanpa liburan? Kok bisa? Rugi dong.

Bisa rugi, bisa untung, tergantung dari sudut pandang mana kita menyikapinya.

Saya 20 tahun lebih mengabdi di tempat pariwisata yang sudah pasti identik liburan. Jadi ya, terima nasib untuk tidak liburan meski di tempat liburan (baca tempat rekreasi)

Lantas bagaimana di musim libur lebaran? Yang pasti Alhamdulillah cenderung panen ‘orang libur’ alias masyarakat yang merayakan lebaran akan memadati tempat kami nguli dan kami senantiasa disiapkan lebih dibanding hari biasanya, peak sesion, begitulah, harus lebih siap dan sigap melayani tamu.

Lantas kapan kami libur? Ada istilah, hari liburmu adalah hari kerjaku api bukan berarti hari kerjamu adalah hari liburku. Jadi kami akan libur bergantian sedang libur lebaran kami dapat salary lebih dibanding hari biasa. Entah, apakah ini juga berlaku di tempat lain, kalo di hotel ada yang memberlakukan penggantian, masuk kerja di libur nasional dengan 2 hari libur di hari biasa.

Apakah itu sepadan? Ada yang setuju ada yang tidak, andaikan bisa memilih. Bagaimana lebaran pembaca, apakah liburan atau sekedar lebaran? (tri)

Tinggalkan komentar