Banjir vs Cicak dan Buaya Sedanau

Apakah anda sudah menonton berita di televisi tentang banjir Jakarta hari ini? Ada si tapi tidak semassif biasanya. Hari ini layar kaca, khususnya duo penguasa berita politik, tipi atu dan tipi paloh, dipenuhi berita penangkapan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bapak Bambang Widjojanto, atas tuduhan terlibat dalam mobilisasi saksi palsu di sidang MK terkait sidang Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada 2010 silam. Saat itu BW sebagai advokat. Padahal Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ujang Iskandar, juga telah menegaskan laporan saksi palsu terkait Pilkada Kotawaringin Barat 2010 yang menjerat Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, sudah dicabut oleh pelapor (klik sumber).Cukup selebihnya silahkan searching sendiri.

Hari ini saya menempuh perjalanan ke tempat nguli, naik sepeda motor dari Bekasi ke Jakarta Utara. Waktu tempuh yang biasanya 1 jam, pagi tadi hampir 3 jam. Tiada lain karena banjir melanda hampir sebagian Jakarta. Mengakibatkan kemacetan di mana-mana. Jalan alternatif sudah saya tempuh, bahkan diarahkan lewat jalan TOL.

Titik banjir terparah (jalan yang saya lalui) adalah sepanjang jalan Yos Sudarso, atau biasa disebut by pass. Jika di titik lain silahkan searching di google, karena saat ini media televisi masih sibuk mengejar berita cicak vs kebon binatang buaya jilid sekian.

Nah, pemberitaan sebuah masalah kerap menjadikan sesuatu itu menjadi hal yang harus diutamakan. Jika pemberitaan tentang banjir kurang massif, takutnya, penanganannya jadi kurang serius. Meski ini paranoid yang mungkin berlebihan, tapi tidak ada salahnya kita eh saya (sok) kawal agar progress penanganan banjir tetap berjalan. Soalnya tadi pas lewat tol dari Plumpang menuju Ancol, nampak Sunter layaknya danau, dan memang hari ini danau Sunter meluap. Kasihan penduduk yang kebanjiran dan belum mendapat bantuan.(tri)

—————————————————–