Kerusakan Kendaraan Tidak Sesuai Analisa Indikasi


image

Artikel sebelumnya membahas kerusakan part kelistrikan kendaraan akibat banjir (klik Banjir, Macet dan Kelistrikan Kendaraan). Sebenarnya, kelistrikan rusak pada Jalitheng, Pulsar220 sepeda motor saya, karena kinerja mesin yang tidak maksimal. Accu (aki) seolah gampang drop daya. Mungkin pengisian tidak sempurna. Saat stater engine kesulitan.
Gejala awal yang mulai mengganggu adalah pasca menerjang genangan air cukup dalam, mesin tersendat, putaran mesin atau RPM tidak normal. Jarum penunjuk putaran mesin langsung naik ke red line saat melewati 6000 rpm. Karena rpm yang melewati redline, otomatis mesin batuk dan los power.
Saya masih bertahan dan tetap memakai Jalitheng sampai 2 hari untuk transportasi kerja, meski mesin kerap mati saat gas ditutup. Saya harus menahan grip gas sepanjang jalan. Mesin tidak bisa idle (langsam).

image
Red line rpm Jalitheng

Sampai pagi di hari ke-3 Jalitheng benar-benar tidak mau kompromi lagi. Tiap on starter, mesin mbrebet parah. Di paksain gas malah mati. Hingga jelang siang, saya memutuskan mengendarai sepeda motor isteri, si Blue Skydrive.
Sepulang kerja, malam hari saya cek kedua busi Jalitheng. Menurut saya normal saja. Api juga bagus. Lagian ini adalah busi yang belum lama ganti, sekira 6 bulan yang lalu.
Besok malamnya (nguli mpe malem mulu, melasi banget enyong) saya lanjutkan membongkar karburator, karena dari indikasi dan analisa, baik saya pribadi maupun hasil searching di internet, mengarah pada kinerja pengkabutan bahan bakar yang tidak normal.

image
Bagian kanan dan kiri karburator pulsar 220

Pertama saya bongkar bak karburator yang berisi pelampung dan pilot serta main jet (saya tidak sempat foto, mumet ndhase ring). Kondisi normal. Sayang alat saya minim. Obeng tidak mampu membuka baut rumah karet vakum. Lanjut ke filter udara serta rumahnya. Semua nampak normal.
Setelah karburator saya pasang kembali, mesin tetap mbrebet dengan jarum rpm cepat lompat ke red line. Saya menyerah. Pasrah.
Esok paginya, saya paksa Jalitheng mengerang, menahan grip gas di redline, yang penting sampai bengkel terdekat (kalo ngedorong, ampun deh, Pulsar itu kaya batu gunung seberat Sapi potong). Sampai bengkel, lepas gas mesin langsung mati. Saya start engine lagi dan meminta mekanik menganalisa. Langsung bilang “vakum ya?” (maksudnya si Pulsar mengafopsi karburator tipe vakum), saya jawab, ya. “vakumnya tidak beres itu” lanjut si mekanik.
Okay deh, tunggu antrian sebentar. Satu sepeda motor bebek sedang diperbaiki.
Selesai. Giliran Jalitheng naik ke meja operasi. Bongkar karburator termasuk rumah karet vakum. Saya ingatkan mekanik, karet vakum katanya tidak boleh kena bensin (jangan direndam maksudnya), karena bisa berakibat melar dan keras, sehingga kinerjanya tidak maksimal. Servis karburator nampak normal seperti pada umumnya, termasuk filter udara, busi ganti 1 buah. Pasang dan…..
Mesin masih mbrebet, sama saja seperti sebelum di servis. Lha njur apane kiye? Bersambung saja biar tidak kepanjangan… Kira-kira analisa pembaca, kerusakan apa pada Jalitheng?(tri)

————————————–
Posted from WordPress for Android sabak P6200 retak

Iklan

24 respons untuk ‘Kerusakan Kendaraan Tidak Sesuai Analisa Indikasi

  1. cdi konslet mas bro, smash jadul inyong bar ngalami ky kuwe, nerjang banjir d ringroad jombor trus mbrebet2, udah ganti busi n kuras karbu gak sembuh

    Suka

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s