HOURS dan Kenangan Paul Walker


strong-trailer-for-paul-walkers-thriller-hours“Gw punya film baru nih..!” Teriak temenku sambil menenteng DVD bercover khas CD baru yang banyak dijual di mall Jakarta. “Film apa ?” tanya yang lain “Ini bintangnya yang mati itu, yang nabrak pohon, yang main ves furios..!” celotehnya menjelaskan.

Saat kuperhatikan, di cover CD terpampang gambar pemeran utama dan tertulis judul yang mencolok “HOURS” . Akhirnya semua tahu, bintang film yang dimaksud adalah Paul Walker. Ya, Paul Walker lebih identik dengan film action, tembakan, kebut-kebutan pakai mobil dalam Fast n Furious series. Tentu bagi sebagian orang, termasuk saya menebak isi dari film Hours ini tak jauh beda. Yaitu film eksyen. Ketegangan dalam berantem, musuh kekar dan bengis, ledakan, dan berbagai konflik penuh emosi bakalan jadi bumbu wajib.

Player dan monitor TV digelar, film diputar dan ditonton penuh antusias. Film dibuka dengan seorang perempuan dalam meja/tempat tidur dorong di sebuah rumah sakit, beberapa perawat dan si Paul berada di samping ikut mendorong. Kesakitan tampak terungkap dari suara si wanita.

Abigail, itulah nama wanita isteri  Hayes (Paul Walker) tampaknya akan melahirkan dengan kondisi emergency yaitu terpaksa harus melahirkan belum pada waktunya karena suatu penyakit (sakit) yang di derita. Adegan selanjutnya berada di ruang tunggu pasien, disusul suara angin topan yang kencang hingga memecahkan kaca ruang tunggu, sound menggelegar akan sangat berasa andai menggunakan sound dengan daya yang memadai layaknya di bioskop.

Penunggu pasien kaget kalang kabut, tapi tidak dengan Hayes, dia tetap duduk menunduk tak terpengaruh, muka kalut harap-harap cemas. Dari siaran berita televisi diketahui badai Kathrina melanda hampir seluruh negeri, meluluh lantakan kota, beberapa bagian tanggul saluran air rusak, mengakibatkan banjir di seluruh kota. Tak terkecuali rumah sakit tempat Hayes dan isteri.

Adegan miris selanjutnya adalah kabar baik sekaligus buruk, anak hayes lahir dan harus menjalani perawatan dalam in,kubator, tetapi isteri Hayes tidak tertolong, dia meninggal. Pukulan berat, amat sangat berat jika pembaca pernah menunggu isteri melahirkan. Ketakutan akan kehilangan itu menyeramkan. Dan Hours sanggup menghadirkan kegetiran kehilangan wanita tercinta lewat peran Paul Walker.

adegan-adegan selanjutnya adalah menit-menit menegangkan, bagaiman Hayes menyelinap ke koridor tempat menyimpan jenasah pasien. Jenasah dibiarkan kurang terurus sangat tidak layak, karena pasien yang membludak akibat badai Katherina. Setelah meneliti satu demi satu jenasah yang ada, akhirnya Hayes menemukan jenasah Abigail Isterinya digeletakin di lantai hanya ditutup kain. Menangis tanpa suara hingga muncul dokter ….etc..

Bagi saya film ini layak ditonton, sebagai syok terapi bagi para suami agar makin menyayangi keluarga (anak dan isteri). Bahkan dalam film ini, sosok Paul Walker akan lebih terkenang dibanding jika anda menyaksikan satu seri Fast n Furious. Mungkin saya berlebihan tapi peran Paul memang memukau barangkali kisah film ini memang bagus meski pemerannya orang lain sekalipun.

————————-

Menonton film ini saya jadi ingat anak saya yang baru sebulan. Alhamdulillah persalinan yang menegangkan, selamat Ibu dan Anak. (Tri)

Amira cute Amira born Amira born 1

Iklan

16 respons untuk ‘HOURS dan Kenangan Paul Walker

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s