Berbaik Sangka


Replay pesan dari FB MHC … oleh Zoel Fikr

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yg tlah memberi sebaik-baik nikmat berupa Iman dan Islam.Yg menciptakan manusia dan tdk membutuhkan mereka, Yg menciptakan mereka agar mau tunduk dan mengagungkan-Nya, Yg segala manfaat dan madharat ada di tangan-Nya. Semoga pujian dan keselamatan terlimpah kpd Nabi Muhammad SAW, sang kekasih Ar-Rahman, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Amma ba’du.

gambar dr sini

qt buka dgn sebuah kisah. Suatu hari, seorang raja yg hobinya berburu bersama penasihatnya yg bijak beserta para pengawalnya pergi ke hutan untuk berburu kijang. Namun pada saat berburu, terjadi sebuah kecelakaan. Ternyata sang penasihat secara tdk sengaja menembakkan anak panahnya ke arah sang raja sehingga jari kelingking raja tersebut terputus. Sang penasihat meminta maaf dan berkata, “Tuanku, inilah hal terbaik yg اللَّه berikan untuk Anda”. Seketika itu pula sang raja murka dan sang penasihat dipenjarakan. Sang penasihat pun berkata pada dirinya sendiri, “Inilah hal terbaik yg اللَّه berikan untuk saya”.

Setelah beberapa lama, sang raja berkeinginan untuk kembali pergi berburu, namun kali ini tanpa penasihatnya karena dia dipenjarakan olehnya, lalu hanya ditemani para pengawalnya saja. Tetapi sungguh malang raja ini ketika berburu mereka bertemu dgn segerombolan manusia kanibal. Raja dan pengikutnya ditangkap dan ditawan untuk dijadikan makanan. Satu per satu pengikut raja mati sebagai makanan manusia kanibal, raja semakin tegang karena tinggal dia sendiri yg masih selamat. Setelah saatnya tiba giliran dia disantap, ternyata sang raja dibebaskan. Karena ternyata manusia kanibal ini mempunyai kriteria untuk menjadikan manusia sebagai makanan, yakni manusia tersebut tdk boleh cacat. Betapa leganya ia karena tdk jadi mati dan dibebaskan.

Ia baru sadar, bahwa sekarang terbukti benarlah yg dikatakan oleh penasihatnya bahwa yg terjadi padanya (pada waktu dia terputus jarinya) adalah yg terbaik yg اللَّه berikan untuknya dan sekarang telah mendapatkan kebaikan yg melebihi fikiran yg dulu dia buruk sangka kpd musibah yg dia alami. Kemudian sang raja kembali menuju kerajaan dan menceritakan kejadian yg ia alami kpd sang penasihat. Raja berkata, “Sungguh, jikalau tdk kelingkingku terkena panahmu, maka aku sudah mjd santapan manusia kanibal itu”. Lantas sang penasihat pun berkata, “Sungguh, jikalau tdk aku dipenjarakan olehmu dan aku ikut berburu bersamamu, maka aku sudah mjd santapan manusia kanibal itu”. Kemudian keduanya tersenyum lebar ^__^

 

Allah berfirman:” Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yg kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tdk mengetahui.”(Al Baqarah : 216)

Amalan yg dimiliki oleh penasehat itu selain doa dan ikhtiar adalah amalan hati yaitu selalu berbaik sangka (husnuzhan) dgn semua keputusan Allah SWT. Husnuzhan merupakan produk dari olahan KEKUATAN IMAN (Kadar percaya kpd Allah). Tdk mungkin seseorang mampu ber-husnuzhan, jika tdk yakin dgn segala sesuatu yg sudah diputuskan Allah.

Seseorang yg mengaku beriman SADAR BENAR bahwa dari setiap peristiwa maka Allah tlah mentransformasikan MUTIARA HIKMAH untuk manusia. Yakni, sesuatu yg berharga yg hilang milik org beriman (Al-Hikmatu zhatatul muminin). Artinya, kejadian yg menimpa qt, PASTI ADA KADAR atau NILAI BERHARGA yg SUDAH DIPERSIAPKAN untuk qt. Namun, sementara ini belum ditemukan. Karena itulah, kata Imam Ali karrama/-tahu wajhah, “Jika qt menemukannya, segeralah diambil” ( Di klaim milik kita 🙂

Pertanyaannya, BAGAIMANA BISA MENGAMBIL Mutiara Hikmah atau barang berharga yg di persiapkan Allah untuk qt itu, sementara qt sulit untuk mendeteksinya. Di sinilah peranan amalan hati, yaitu HUSNUZHAN. Jika qt mempersangka-kan bahwa ada banyak kebaikan yg tlah Allah sediakan untuk qt dari takdir-Nya itu AKAN BENARLAH persangkaan qt.Karena itu bagaimana rupa takdir qt ke depan, turut ditentukan dari persangkaan qt terhadap-Nya. Simak Hadis Qudsi berikut, “Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku tentang Aku. Dan Aku bersamamu jika memohon kepada-Ku.”

Dgn demikian, husnuzhan bisa mengantarkan seseorang MERAIH apa yg diharapkan. Kalaulah saat ini qt sedang berduka karena kegagalan, bersegera-lah husnuzhan bahwa AKAN ADA KEBAIKAN setelah kegagalan itu. YAKINLAH bahwa takdir qt ke depan pasti dipenuhi dgn takdir kesuksesan. Tetaplah optimistis selama hari masih menjelang, kesempatan meninggalkan kegelapan malam masih selalu terbuka dan qt akan berada di jalur siang yg terang benderang.

Keberuntungan org yg husnuzhan tak hanya didapatkan di dunia ini tapi juga di akhirat kelak. Rasul menyebut org yg husnuzhan sebagai PEMEGANG KUNCI SURGA. Dalam sebuah taklim di hadapan para sahabatnya. Rasul mengatakan bahwa sebentar lagi akan masuk seorang yg kelak akan memegang kunci surga. Semua sahabat terpana sampai seorang Umar bin Khattab iri dgn penyematan istilah tersebut tdk lama kemudian masuklah org yg dimaksud.

org ini penampilannya biasa-biasa saja tdk ada ciri khusus. Karena penasaran, Umar meminta izin untuk menginap di rumah org tersebut. Tiga hari Umar r.a menginap di rumah org ini namun dia tdk menemukan amalan khusus.Ketika Umar bertanya, apa rahasianya org itu menjawab, “Ibadah dan amalanku sebenarnya biasa saja, wahai Umar. Hanya selama hidupku aku diajari oleh ibuku untuk tdk punya perasaan buruk sangka (Su’udzan lawan dari Husnuzhan) terhadap apa pun dan siapa pun. Barang-kali itulah amalan yg dimaksud Rasulullah SAW”

bersambung ..

 

Semoga bermanfaat.. Amin….. Wassalam

10 respons untuk ‘Berbaik Sangka

  1. Sebuah bahasan dalam ihya’ ‘ulumudin karya imam ghazali tentang Khauf (takut) dan Roja’ (berharap), dalam hal ini khauf berarti takut akan mendapatkan neraka dari Allah sehingga kita berbuat baik, sementara roja’ adalah mengharapkan kenikmatan Allah baik dunia maupun surga di Akhirat nanti disertai dengan perasaan khusnuzon(baik sangak) pada Allah.
    al kisah diceritakan dalam kitab ini aa seorang yang telah 1000 tahun masuk neraka, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk memanggil orang tsb, hai manusia bagaimana perasaanmu di neraka selama ini, jawabnya”wah tidak enak panas dan menakutkan” lalu Allah berkata “KEmbalikan ia ke neraka” orang tersebut lalu mengadu pada Allah”ya Tuhan selama ini memang aku banyak dosa, namun aku selalu ingat Engkau maha pemurah, aku sealau berdoa meminta maghfirohmu, aku selalu Husnuzon/baik sangka kepadamu bahwa engkau maha pengampun, tiap hari aku berdo’a dengan Yaaa Hanaan Yaaa Mannaaaan, ampunilah aku” lalu Allah berkata”Hai malaikat masukkan ia ke surga”.
    dari cerita ini setidaknya sikap husnuzon itu perlu dikembangkan baik pada manusia maupun apalagi pada Allah. cerita ii terkenal dengan hikayat ya hanaan ya Manaan.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke purwatiwidiastuti Batalkan balasan