Prihatin Fanatisme Suporter


Sepak Bola, ya olahraga paling di gemari di seantero bumi ini tidak bisa lepas dari yang namanya suporter. Seperti Liga Indonesia dengan Jek Mania sebagai pendukung Persija Jakarta, ada Bonek pendukung Persebaya, Arema dengan Singo Edan atau Ongis Nade Kera Ngalam, juga The Vikingnya Persib, dan banyak lagi suporter-suporter fanatik yang lain…

Yang perlu dicermati di sini adalah mengapa mereka begitu fanatis…? Saya yang bukan penggila bola sepak mencoba menganalisa dengan menonton pertandingan final AFF Leg 1 di Bukit Jalil, ternyata Saya merasakan kefanatisan sebagai suporter saat menonton pertandingan final AFF Leg 1 di Bukit Jalil, Malaysia hari Minggu kemarin. Betapa ikut marah saat tahu bahwa Markus disenter menggunakan lampu laser oleh suporter Malaysia, dan betapa perih dada ini saat gawang Markus kebobolan 3 goal tanpa balas… huhhhh .. entahlah, marah kepada Maman yang ngawur mainin bola di depan gawang… apa itu termasuk Fanatisme Suporter.. ? Ingat John Lennon yang di Dor oleh fannya sendiri, juga kasus lain yang serupa…

Terus bagaimana menyikapi fenomena ini.. terus ngapain diurusin segala hal yang sudah biasa kok..

Baiklah kenapa saya ketengahkan tulisan yang mungkin tidak bermutu ini , karena melihat betapa kefanatisan suporter sepak bola bisa membawa kepada perpecahan umat, masalah kecilnya adalah tawuran antar suporter. Contohnya kebencian yang ditanamkan dengan nyanyian kepada The Jek dan The Viking yang biasa saya dengear di gang-gang diteriakan anak-anak balita, nyanyian yang disertakan kata-kata “An**ng” dalam syairnya, yang jelas tidak pantas dan hal yang memprihatinkan… dimana anak balita seudah dijejali kebencian dan kekotoran kata-kata. tentu kita tahu anak-anak mudah sekali menyerap apa yang dia dapat dan dengar dan akan tertanam di benaknya, sampai pakar psikologis anak melarang orang tuanya untuk mengatakan “KATA JANGAN” kepada anak-anak karena anak akan bingung dan berpengaruh kepada perkembangan pribadinya kedepan.. Contoh lain yang saya tahu adalah beberapa tahun silam bagi arek Malang dan Surabaya tentu ingat antara Singo Edan dan Bonek yang begitu fanatis, sampai kendaraan pelat “N” dan “L” bisa hancur kalo saling menyeberang ke kedua wilayah Malang dan Surabaya…*CMIIW


inna fir’awna ‘alaa fii al-ardhi waja’ala ahlahaa syiya’an yastadh‘ifu thaa-ifatan minhum yudzabbihu abnaa-ahum wayastahyii nisaa-ahum innahu kaana mina almufsidiina
Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka 1112). Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. 1112). Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak-anak laki-laki mereka dibunuh dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup. ( Al Qashash:4 )

Sisi lain adalah kita mesti waspada akan masalah besar yang mungkin timbul dari fanatisme suporter… Apalagi ejek-ejekan di dunia maya antara pendukung Malaysia dan pendukung Indonesia yang sudah berlebihan. Ingat kita serumpun dan sebagian seiman, marilah kita jeli dan peka dalam menghadapi masalah ini, belum tentu hal ini murni karena sepak bola, tapi ada pihak ketiga yang bermain di air keruh agar umat pecah dan saling membenci. Kita faham politik adu domba, Belah Bambu, Devide et Impera jaman kolonial, sadarkah kita bahwa politik itu masih berjalan dan diterapkan di segala lini kehidupan  sampai sekarang oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan sepihak tanpa peduli pada umat dan kemungkinan rakyat yang akan jadi korban. Tengoklah antrian penggila bola yang memadati gelora Bung Karno untuk membeli tiket sampai ada yang meninggal, mestinya hal itu bisa dihindari jiak pengelola jeli. Jaman udah maju Jek, mengapa masih pakai system antrian, coba dong pakai system yang lebih berpihak kepada rakyat sebagai konsumen dan pendukung, minimal berilah hiburan atau fasilitas antrian yang bisa mengurangi kejenuhan bagi pengantri, misalnya sediakan kipas angin dengan air di sepanjang antrian, atau music Band sebagai hiburan antrian…


laa yuqaatiluunakum jamii’an illaa fii quran muhashshanatin aw min waraa-i judurin ba/suhum baynahum syadiidun tahsabuhum jamii’an waquluubuhum syattaa dzaalika bi-annahum qawmun laa ya’qiluuna
Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. ( Al Hasyr:14 )

Sekali lagi ini adalah unek-unek dari orang awam yang tidak ingin umat ini pecah belah dan saling menjatuhkan hanya karena tidak jeli melihat fenomena yang sepertinya sepele padahal besar dan mengancam, dari dulu penjajah tidak ingin Indonesia bersatu. ingat RIS, Republik Indonesia Serikat, dan yang baru, DIY di kitik-kitik SBY.. Waspadalah-waspadalah.. jangan terlena dan bersikap mas bodo, Pedulilah..!  minimal dalam hati anda.


wai‘lamuu anna fiikum rasuula allaahi law yuthii’ukum fii katsiirin mina al-amri la’anittum walaakinna allaaha habbaba ilaykumu al-iimaana wazayyanahu fii quluubikum wakarraha ilaykumu alkufra waalfusuuqa waal’ishyaana ulaa-ika humu alrraasyiduuna
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, ( Al Hujuraat:7 )

Saya tetap berharap pasukan Garuda memenangkan piala AFF… Amin

Sekian unek-unek ini, Semoga Bermanfaat… Wassalam

17 respons untuk ‘Prihatin Fanatisme Suporter

  1. Hari ini saya blogwalking ke blog teman hampir semua artikelnya membicarakan tentang bola.

    Jujur saya kagum dengan team garuda, semoga indonesia dapat menjuarai piala aff amin…. Mampir sob ke blog ku

    Suka

  2. @Kang Haris :setuju
    @ridersepuh : yo sing anteng wis tuek jo klayaban
    @One008 : makasih, sekedar unek2 aja kok, tdk bermaksud menggurui
    @semut : makasih kunjungannya
    @Pak Mit : inget dulu ada pemain bola yg matanya bocor diketapel

    Suka

  3. segala sesuatu yang berlebihan kan dilarang..
    fanatik terhadap sesuatu memang boleh, tapi menjerumuskan atau memaksa orang lain supaya ikut atau memusuhi golongan yang beda paham ya itu sudah berlebihan..
    wah nanti malam yach final ke-2 di GBK, siapin pisgor ma kopi, kalo maennya jelek tinggal matiin tipi tapi pisgornya diabisin dulu baru tidur :mrgreen:

    Suka

  4. Amiinnn…

    tanpa Laser. krn ternyata pemain Malaysia kebagian laser jg di pertandingan di GBK. (ternyata kita yg memulai… malu aku.)
    dgn sportifitas.

    Suka

  5. setuju bgt mas bro..aku juga kalo ada jadwal PERSIB maen siap2 deh cari jalan alternatif seperti lewat gang gitu..itu yg namanya VIKING gila lah..jalan serasa milik sendiri..yg mereka sebut AN**** itu sebenernya mereka sendiri tuh… 👿

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Darmawan Batalkan balasan