Mengapa saya memberi judul atheis pada artikel ini, karena atheis sudah merupakan bahaya laten bagi bangsa ini, perhatikan gambar-gambar berikut


Tentang lambang UIN akan dibahas ( mudah-mudahan) lain waktu

Sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari hasil blogwalking di mana saya menemukan artikel seorang
atheis yang membahas kontroversi isi twitt dari Menkominfo Bapak Tifatul Sembiring berkenaan bencana Mentawai dan Merapi, yang akhirnya terjadi perdebatan sengit di forum komentar artikel ini antara para komentator yang Islami dan tidak, juga penulis artikel. Bahasan komentar lebih banyak membahas antara Atheis dan Monotheis ( Islam ), Padahal sebagian besar komentator adalah penulis artikel di situs/blog yang sama. ini linknya http://www.kompasiana.com/rainny

Dari membaca komen di artikel tersebut saya jadi penasaran dengan twittnya Tifatul, begini twittnya:
1. Saya baca QS 7:96;”Kalau sekiranya pnduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, sungguh Kami bukakan atas mrk kberkahan dari langit dan bumi.
2.Akan tetapi mereka mendustakan ayat2 Kami, maka Kami adzab mrk dg apa2(dosa) yg mrk kerjakan. Alqur’an 7:96.
3. Senada dg ayat2 lainnya, reward & punishment dr Allah swt. Jika iman & taqwa negeri akan dilimpahi keberkahan, jk maksiyat akan di adzab.
4. Saya memberikan ilustrasi bahwa diantara dosa2 maksiyat itu adl musyrik dan zina. Apalagi dibuat film dan dipertontonkan kpd orang lain
5. Islam dan agama2 resmi di Indonesia tidak melegalkan perzinahan, bahkan Al-qur’an menyebutnya dengan Keji dan Cara plg buruk QS 17:32
6. Atas ungkapan itu saya semacam “diledek” ttg penyebaran pornografi menyebabkan murka dan azab Allah swt. Ini keyakinan sy, dari alqur’an
Rekan2 yang ingin meringankan beban sauadara2 kita di Merapi bisa hubungi a.l @palangmerah @actforhumanity @pkpuhumanity Mari trs doakan.
Lalu ini salah satu yg ngetwitt Tifatul :
kapasitas bapak disini di follow banyak orang adalah sebagai menkominfo pak @tifsembiring ..mohon dibedakan dengan ceramah agama
Lalu Tifatul Retwitt:
@msudharmono twitter ini bebas aja mas, asal untuk hal2 yg positif, sayapun tidak pernah larang2 anda khan?…☺
lalu berlanjut:
7. Mungkin ada yg kurang mengerti, kalau sy diledek, itu tdk seberapa. Namun kalau yg dipermainkan itu adl kitab suci ini jadi serius
Saya jadi pengen tahu apa sih atheis..?, akirnya saya nanya sama Om wiki, dan ini hasilnya ( copas tanpa edit )
Ateisme
Dari Wikipedia ahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam artikel ini, Tuhan (dengan T besar) merujuk pada Tuhan monoteisme, manakala tuhan (dengan t kecil) merujuk pada Tuhan/Dewa semua kepercayaan secara umum.
Penulis Perancis abad ke-18, Baron d’Holbach adalah salah seorang pertama yang menyebut dirinya ateis. Dalam buku The System of Nature (1770), ia melukiskan jagad raya dalam pengertian materialisme filsafat, determinisme yang sempit, dan ateisme. Buku ini dan bukunya Common Sense (1772) dikutuk oleh Parlemen Paris, dan salinan-salinannya dibakar di depan umum.
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi[1] ataupun penolakan terhadap teisme.[2][3] Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.[4][5]
Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ἄθεος (atheos), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai “ateis” muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku sebagai ateis, manakala 11,9% mengaku sebagai nonteis.[6] Sekitar 65% orang Jepang mengaku sebagai ateis, agnostik, ataupun orang yang tak beragama; dan sekitar 48%-nya di Rusia.[7] Persentase komunitas tersebut di Uni Eropa berkisar antara 6% (Italia) sampai dengan 85% (Swedia).[7]
Banyak ateis bersikap skeptis kepada keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya bukti empiris. Yang lain memberikan argumen dengan dasar filosofis, sosial, atau sejarah.
Pada kebudayaan Barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai tak beragama (ireligius).[8] Beberapa aliran Agama Buddha tidak pernah menyebutkan istilah ‘Tuhan’ dalam berbagai upacara ritual, namun dalam Agama Buddha konsep ketuhanan yang dimaksud mempergunakan istilah Nibbana.[9] Karenanya agama ini sering disebut agama ateistik.[10] Walaupun banyak dari yang mendefinisikan dirinya sebagai ateis cenderung kepada filosofi sekuler seperti humanisme,[11] rasionalisme, dan naturalisme[12], tidak ada ideologi atau perilaku spesifik yang dijunjung oleh semua ateis.[13]
Silahkan yang ingin Share dan mungkin bisa jadi acuan untuk pembahasan lebih lanjut, semoga bermanfaat..
salah satu hall yang patut dicermati adalah lafaz bismillah itu mengandung sifat rahman yang berarti pemurah, semua dikasihi baik yang jelek baik bahkan yang murtad sekalipun. Sedangkan rahim mengandung pengertian pengasih atau penyayang khusus nanti di akhirat bagi mereka yang taat dan beriman.
terkadang orang melebih-lebihkan suatu musibah disebeut sebagai azab. Padahal beda. kalau azab itu manusia seakan tak tersisakan, seperti zaman nabi nuh, dan luth.64 sedangkan sekarang banyak terjadi musibah adalah suatu fenomena alam yang membuat kita berfikir bahwa anusia itu tidak tak terbatas, hanya kecil dan tak berdaya, adapun mereka yang terkena musibah kalaupun beriman tetap inallah masuk suga.
maka suatu musibah anggap saja sebagai fenomena alam yang mengingatkan kita pada kehambaan kita terhadap Allah tanpa mengurangi simpati pad yang terkena musibah.
tak perlu dibesar2kan sebagai azab
SukaDisukai oleh 1 orang
@ulasan yang mantaf, terimakasih
Azab itu bagi pendosa, jadi musibah banyak mengandung arti, bagi yg beriman itu ujian, mampukah ia bersabar dan tidak berpaling dari imannya. bagi yg beriman tp masih bermaksiat itu peringatan.
jd kembali kepada individunya masing2 untuk mengartikan arti musibah bagi dirinya, mampukah ia tetap berkhusnudzon kpd Alloh…?
SukaSuka
yoi masbro
SukaSuka
Menyedihkan ya sobat.
Astaghfirullah
SukaSuka
@oc : ya mudah2an semua mampu memetik hikmahnya. AMIN
SukaSuka
kuatkan tauhid dan aqidah kita… jauhkan dari atheis apalagi musyrik..
betewe, rika asli banyumas kang? banyumase ndi?
salam kenal ya kang..
SukaSuka
@mamung : nyong ndusun nggunung, Tanggeran, somagede
SukaSuka
ooh angger aku gunung jg… krajan-pekuncen kang..
tapi siki lagi kasab neng ambon..
SukaSuka
Wow.. saya kok agak berkerut keningnya baca ulasan ini ya…
Yah, semoga di antara kita -meski berbeda- tetap rukun dan damai, apalagi dikala bangsa dirundung duka sekarang ya…
SukaSuka
terimakasih dah berkunjung..
tentu berkerut karena judul ma pembahasan ga nyambung ya? sebenarnya maksudnya mau bersambung..
SukaSuka
hmmm…bingung saya..he..he.he…
kalau ada yang ngga percaya sama tuhan….lalu mereka di ciptakan oleh siapa …he..he…he……
SukaSuka
mungkin dia dipahat dari batu ik..ik..
SukaSuka
sila pertama pancasila adalah ketuhanan yang masa esa, jadi tidak ada tempat untuk atheis di negeri ini
SukaSuka
setuju
SukaSuka
Namun banyak sekali lho yang beragama cuma di KTP
kalo sekuler itu bisa kah disebut setengah atheis.
ketika urusan dunia = tidak perlu agama
SukaSuka
sekuler sebenarnya beda sama atheis, hanya saja sekuler cenderung berpihak dan membenarkan atheis
SukaSuka
Wallahuwa’lam…
Musibah adalah sebuah kejadian yang mengandung hikmah. Mungkinkah itu hukuman (Azab), Ujian, Pengampunan dosa, peringatan. Jadi instropeksi diri ajalah… ya nggak mas…
SukaSuka
ya introspeksi setiap saat itu lebih baik, tentu introspeksi dengan hati nurani bukan logika..
SukaSuka
yuk kita tebarkan penghambaan itu indah
SukaSuka
@ochoy : betul penghambaan sesuai contoh Rosul dan salafussholeh
SukaSuka
Achoey bukan Ochoy 😀
Tp gpp. Bener bgt tuh akhi
SukaSuka
Hmm masih penasaran dengan ulasan lambang baru UIN
SukaSuka
@Achoey : maaf salah ceplak e cetak
@Pak : Pak Dar : ada beberapa kontroversi, nanti saya cari reverensinya, takut dianggap fitnah
SukaSuka
Saya tidak tahu apa-apa. jadi cuma manggut2 soalnya dikasih tau.
SukaSuka
@ZIanX : Mangguto, makasih dah nengok blog yg amburadul ini
SukaSuka
<<mudah-mudahan tidak termasuk atheis
SukaSuka
@Save : amin
SukaSuka
Dadi kesimpulane rika ateis apa ora? Angger inyong tah lagi katisen, udan bae sih.
SukaSuka
Assalaamu’alaikum…
Kunjungan perdana dan salam kenal.
terima kasih sudah mampir ke blog saya.
Tulisan yang berat dan memberi peringatan buat semua agar berhati-hati dengan sikap golongan atheis yang coba memesong akidah umat Islam dengan cara paling halus agar tidak disadari. hanya dengan ilmu yang mendalam dan kefahaman agama yang kukuh akan dapat menghindari kita dari panahan golongan atheis yang bila-bila masa coba untuk memasukkan jarum kesesatan mereka.
semoga kita dilindungi Allah hendaknya.
Salam mesra dari sarikei, sarawak. 😀
SukaSuka
@Awam : nang jkt panas tyus, nek udan adem ples kecehan nang ndalan, kesuwun wis ngendhong
@Bunda Fati : wa’alaikumsalam. amin. *makasih udah kunjung balik jauh dr sarawak
SukaSuka
ikut menyimak …
bingung mau koment apa…
SukaSuka
hmm berat nih no comment takut salahh
SukaSuka
berat mesti panggul bersama
SukaSuka
menyedihkan…kampus2 yg bernafas Islami semakin malu dengan ke islamanya
SukaSuka
izin share di FB mas
SukaSuka
@ amamoto : monggo
SukaSuka
IAIN, masih singkatan dari Institut Agama Islam Negeri, kan?
SukaSuka
Kayaknya masih Bos… kaya Islam KTP aja x
SukaSuka
Takut ya sama ateis?
Mbok main-main ke ABAM (https://www.facebook.com/groups/tanyaABAM/) biar kenalan sama ateis-ateis nan cakep, cerdas, dan baik hati. Enggak bahaya kok mereka.
SukaDisukai oleh 1 orang
Takut, enggaklah, kalo,sekarang lebih cenderung kasihan malah. Smoga mereka merasakan kasih Allah dan menjadi hidayah. Aamiin
SukaSuka