Di Antara Roda Raksasa


Menerobos debu di kemacetan, mengejar Ibukota
Demi keringat yang tercucur, demi nafas yang berhembus
Teriring kerikil yang menukil
Teriring si bundar yang memburu aspal
Hitam legam bak malam saat 1 2 3 berdering

Menerobos debu di keramaian
Tapi sepi
Asap kelam memaksa hadir tuk diperhitungkan
Kami ada!
Teriaknya nyaring menyeruak hidung

Menerobos debu di kebisingan
Tapi sunyi
Nyanyian usang knalpot raksasa jalanan memekakan
Minggir atau kami gilas!
Teriaknya parau menyeramkan

Menerobos debu dihempas hari
Mengais asa yang mulai rantas dimakan masa
Merajutnya tuk kembali utuh
Agar tak hancur bersaing
Melawan roda-roda raksasa yang tak kenal lelah

Apa kabarmu kawan?
Di antara roda-roda raksasa itu
Engkau masih menjerang malam
Engkau masih memanggang siang
Karena harimu adalah gilasan roda-roda raksasa
Di atas aspal yang dirampok beton berulir
Semoga engkau senantiasa menang kawan.

———————-
Cilincing yang tak pernah lelap, 08 Oktober 2014

**************
Posted from WordPress for Android Wonder Roti Jahe

4 respons untuk ‘Di Antara Roda Raksasa

Tinggalkan komentar