Upah Minimum Blogger (UMB)


Upah Minimum Blogger (selanjutnya disebut UMB) adalah istilah saya untuk menyebyut benefit/imbalan/upah dari tawaran menulis oleh sebuah korporasi kepada blogger. Tulisan semacam ini biasanya disebut advetorial, meskipun tidak semua blogger mencantumkan kategori advetorial pada tulisan berbayar yang mereka posting. Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik (lebih lengkap klik Advertorial – Wikipedia). UMB yang ingin saya bahas adalah subyektifitas saya terhadap diri pribadi sebagai blogger. Karena secara umum tentu berbeda. Mungkin Ada blogger kelas teri (saya), blogger kelas bulu, dan berbagai sebutan strata yang tidak resmi lainnya. Bisa jadi benefit yang ditawarkan ke saya berbeda dengan blogger yang memiliki hits blog tinggi. tawaran Zalora Beberapa hari lalu saya dapat email permintaan kerjasama dengan sebuah perusahaan. Isi email seperti yang saya capture di atas. Nama dan hal-hal terkait perusahaan tersebut sengaja saya samarkan. Menarik, saya pun bertanya bentuk kerjasama yang dimaksud. Jawabannya tawaran bulan April Ternyata bentuk kerjasama yang dimaksud adalah menulis produk dengan imbalan voucer belanja di tempat produk tersebut. Saya yakin pasti beberapa blogger juga mendapat tawaran ini, jadi saya bertanya pada rekan-rekan di Otoblogger Indonesia. Inilah petikan tawaran kepada beberapa rekan :

Selain itu, apa yang dapat kami lakukan untuk bekerja sama dengan anda? Dari pengalaman dengan blogger sebelumnya, kami biasa memberikan benefit berupa voucher belanja Rp. 100.000,- tanpa minimum pembelian. Jadi kamu bisa berbelanja di XXXXXX Indonesia dengan harga miring bahkan GRATIS, Apakah kamu tertarik dengan kerjasama dan penawaran ini? Do let us know ya (petikan balasan ke Mas Nadi Alonrider dan Pakdhe Maskur)

Ternyata tawaran ke saya naik 100 ribu rupiah, mungkin karena tawaran sebelumnya tidak ada yang menanggapi jadi UMB naik. Bisa jadi sudah ganti tahun, karena tawaran ke kang Nadi pada 2013 sedang saya baru bulan ini. Padahal di tahun 2013 saya juga ditawarin bekerja sama, lebih tepatnya diendorse oleh sebuah produk yang saya pakai dan beberapa kali saya ulas di blog. tawaran dari Shell Voucer 1 juta rupiah. Sekilas menggiurkan. Tapi hanya voucer belanja produk. Meskipun produk tersebut saya pakai, saya tetap kurang tertarik. Bahkan jika uang cash sekalipun, tetap terlalu murah. Saat ini, bagi saya, tulisan di blog sulit untuk dinilai dengan rupiah, entah nanti. Menulis bukanlah sekedar mengetik semaunya tanpa beban yang diselipkan. Dalam tulisan ada nilai yang tersirat dan tersurat. Berapa rupiah pembaca menilai artikel saya?(tri)

74 respons untuk ‘Upah Minimum Blogger (UMB)

    1. Per peran kiye ya Mblo, buat blogger kaitane otongmotip launcing or workshop etc >> dlm kota siSuzu : 200ewu ++, Ahayam : 500ewu net, ngahondling : senyum ceria sajah (kadang yo ada rupiahlah) . Nek luar kota aku ra tahu melu, jaman repotmatik nde mBali kono si entuk pijet segala jarene, TePeeS yo jor joran malah nek luar kota : pijet, ndhugem, helm pulpes, duite 1jt, wis mundak okeh sing ngiler

      Suka

  1. Kenapa nggak ada yang sebut itu dari Lazada?

    Menurut saya sih kalau 100 ribu, he he he, apalagi hanya bisa digunakan di Lazada sendiri.

    FYI, ikut newsletter di Lazada saja dapat 50.000, jadi untuk menulis cuman dihargai lebih 50.000 *saja*. Kalau memang mau relationnya transaksional, pay per post, coba lihat-lihat pasaran dulu.Jangan coba-coba, nanti relation justru jadi buruk, dan bikin orang tersinggung.

    Lazada saat ini memang terus ekspansi, ada beberapa teman yang punya toko juga diajak bergabung,fee sales yang diminta? He he he, tadinya juga nggak make sense… Akhirnya saat ini belajar, dari permintaan awal yaitu 40% jadi sekitar 3-4% dari harga barang.

    Suka

  2. Saya pernah mas triy, tapi kok ya jadi mumet, masukkin disebelah sini salah, kaya gitu salah, begini bukan, wis lah lekdjie mumet ndase pokoke, wis tak batalken sisan, artikel sendiri kok diatur, artikel tetep luncur tanpa nyebut-nyebut… hehehe… ajakannya sih lumayan buat isi pertamax 30 liter, tapi kalau salah melulu kok jadi seperti dikebiri kekreatifitasan dirikuw

    Suka

    1. Iya Mas Kobay, pasti pihak marketing punya bahasa sendiri yg dianggap lebih menjual, kemerdekaan seorang blogger terpenjara kan? Sedang blogger itu kan pewarta warga yg seyogyanya punya independensi dalam menulis. Dadi ga nikmat lagi kalo nulis dikebiri. Imho.
      Makasih sudah berbagi mas

      Suka

  3. Beberapa kali saya ada penawaran… ya saya minta tarif 100 juta untuk satu tulisan… he3… ga ada yang respon balik…. kwkqkkwq….. cukup wordads dulu lah… kwkqkkwq… ga ada beban

    Suka

Tinggalkan komentar