Suku Cadang Pulsar 220 Tidak Ada di Katalog Bajaj


image

Masih melanjutkan artikel sebelumnya, yaitu Banjir, Macet dan Kelistrikan Kendaraan dan Kerusakan Kendaraan tidak Sesuai Analisa Indikasi, yang berkisah kerusakan kendaraan saya Jalitheng Pulsar 220, paska menerjang banjir.
Di artikel sebelumnya sudah diservis di bengkel umum, analisa dari indikasi yang ada mengarah pada busi dan karburator. Keduanya sudah selesai diservis, tapi sepeda motor belum ada tanda-tamda membaik. Dugaan sempet mengarah pada CDI. Tapi nanti dulu. Ada part di dekat accu (aki) yang dicurigai jadi biang keladi. Merk OMRON ( type G8HL-1A4T-R 12VDC 120ohm) made in Thailand, berkaki 4 mirip relay tapi berukuran kecil jika dibanding merk BOSCH yang saya kenal. Di bengkel tersebut tidak tersedia part asing ini.

image
Posisi relay dekat accu (aki)

Coba ganti si OMRON dengan relay bosch, yang umum diaplikasi untuk penambahan aksesoris kendaraan, seperti sirene dan strobo. Benar, fungsi nampaknya sama. Dengan relay tersebut, Jalitheng bisa distater, tapi tidak ada perubahan yang signifikan. Tetap mbrebet dan high rpm saat on engine, saat throtle gas diputar, jarum rpm langsung lompat ke redline, hingga bunyi “nglekek” di mesin.

image
Relay stater Pulsar 220 merk OMRON Thailand bisa diganti merk BOSCH

Dan si OMRON tetap diduga kuat error, harus ganti part yang sama barangkali, ujar mekanik. Mekanik lain juga berpendapat hal yang sama. Bisa jadi itu bukan relay. Saya disarankan mencari di toko elektronik atau dealer Yamaha yang menyediakan spare part. Nampaknya mirip switch sensor pada V-ixion. Kata mekanik menguatkan.
Dengan Skydrive saya berburu si OMRON. Di beres Yamaha tidak ada, kembali saya disarankan ke toko part elektronik. Mutar coba cari di seputaran Kapuk, Cengkareng. Nihil. Saya memutuskan ke Fontana Daan Mogot (Fontana Kawasaki, eks Bajaj Fontana di lantai 3).
Jelang Lohor, penjaga gudang spare part Bajaj Pulsar sedang keluar, menunggu, saya numpang shalat di situ. Belum datang juga, saya tinggal ngopi di kios pinggir jalan, jam 13.00 saya balik ke gudang, si penjaga belum datang, kebetulan ada mekanik bengkel umum yang juga datang mencari spare part, menunggu sampai 30 menit belum juga datang si penjaga gudang, kami memutuskan undur diri. Baju penuh oli jadi yakin ni orang pasti mekanik bengkel. Benar juga, bengkelnya berada diseputaran Tubagus Angke.
Saya tunjukkan si OMRON pada mekanik tadi dan menceritakan indikasi kerusakan Jalitheng, tidak mungkin OMRON yang rusak, kata dia, kemungkinan busi atau karet vakum karburator, si mekanik menambahkan. Wah analisa yang sama.
Saya disarankan ke TMS (Tunas Mega Spirit), berada sebelum Jembatan dua Tubagus Angke kalo dari Grogol. Karena satu jalur pulang dengan dia, maka saya diajak bareng sekalian, biar tidak mencari lagi. Grogol kiri, masuk jalan Latumenten, lanjut jalan Jelambar Timur.
Mendekati TMS saya langsung paham dengan ciri toko yang diceritakan, dengan lambaian tangan si mekanik mengisyaratkan toko yang dimaksud. Saya ucapkan terimakasih, dia langsung melanjutkan perjalanan pulang ke bengkelnya, banyak pasien menunggu katanya. Saat di Fontana dia berulang mengucap Alhamdulillah, saat saya tanya jumlah pasien. Rata-rata kendaraan yang sedang dioperasi karena “meriyang” akibat banjir.

Terus terang saya baru tahu toko spare part TMS, merupakan agen resmi yang ditunjuk BAI sebagai penyalur suku cadang Bajaj Pulsardi Indonesia. “TMS memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bisnis suku cadang, dan kami yakin mereka dapat membantu kami untuk menyediakan suku cadang bagi para konsumen kami di pasar,” ujar Manajemen PT BAI dalam siaran pers Mei 2013 silam. (dikutip dari Otofinance). Berkaitan sepeda motor Pulsar, saya memang lebih mengenal pribadi pertemanan daripada bengkel atau dealer. Dari pertemanan bisa lebih terbuka, meski tidak semua bisa dipercaya. Perlu filter juga dalam berkawan.

image
Map perkiraan alamat TMS, saya minta kartu nama tapi tidak ada

TMS. Dari tampilan sangat meyakinkan. Berbagai spare part pulsar tertata rapi di rak.
Segera saya utarakan maksud kedatangan saya, saya tunjukkan part yang saya bawa, si kokoh menanyakan ke pegawai yang lebih paham. Melihat merk dan negara produsen OMRON, yaitu Thailand, si Kokoh dan pegawai menanyakan, apakah saya memasang aksesoris macam sirine dan strobo? Saya jawab tidak. Itu adalah part orijinal Pulsar 220. Tergopoh pegawai membawakan buku katalog suku cadang Pulsar, buku berisi “printilan” gambar dan nama suku cadang diteliti benar, dan ternyata part relay yang saya bawa tidak ada dalam daftar katalog. Para punggawa TMS juga heran, baru tahu bahwa ada suku cadang tersebut di Pulsar 220. Akhirnya, menyerah dan seperti mekanik bengkel umum tempat Jalitheng dioperasi, saya disarankan ke toko elektronik. Kawasan Glodok Jaya, kemungkinan besar ada, kata si pegawai, saya dikasih “ancer-ancer” posisi Glodok Jaya.
Saat sedang ngobrol tentang indikasi kerusakan Jalitheng (analisa mainstream, karbu, busi dan kemungkinan paling mainstream, karet vakum isap karburator tidak normal), isteri telpon, bahwa orang bengkel memberi kabar gembira, Jalitheng sudah “bregas waras” alias sehat kembali. Tak lama kemudian, pemilik bengkel juga menelpon mengabarkan hal sama, dan menemukan biang keladi mbrebetnya si Jalitheng. Alhamdulillah.
Saya pamit pada kokoh bos dan Punggawa TMS. Memacu Blue Skydrive penuh keceriaan. Lantas apa si yang rusak. Artikel kepanjangan. Yang jelas pelajaran berharga. Tegur sapa, jadi tahu bengkel suku cadang, kerusakan sepeda motor, jadi tahu suku cadang lebih dulu dibanding penjual resmi sekalipun. Relay stater bisa diganti relay yang mudah didapat.
Pembaca masih sudi menebak kerusakan Jalitheng?(tri)

————————————–
Posted from WordPress for Android sabak P6200 retak

31 respons untuk ‘Suku Cadang Pulsar 220 Tidak Ada di Katalog Bajaj

  1. Dari Karet vakum karbu yg sudah lower bisa juga sih..aku dulu juga gitu kadang mesin tiba2 mati akibat banjir bensin gr2 karet vakum sdh lower..trus kabel cdi yang kecepit tangki bisa juga bs mati mbek brebet gk jelas..atau busi yg renggang jg bisa..hehe

    Suka

  2. Mas Tri kira2 ap nya ya itu sumber trouble nya?.. (pengen ikut nebak sumber msalahnya tapi ga mudeng masalah motor).. T_T #hadaw

    [SHARE] PZ00 sy skrng jg dlm kondisi mbrebeet, kemarin tiba2 mati waktu digunakan mudik. Motor bisa distater tetapi mesin ndak mau nyala. Busi tdk mau keluar api, sdh dganti busi baru (busi sblah kiri) tapi tetap g keluar apiny. Karena keseringan stater ntah kenapa CDI malah mbeleduk #dooor dan mengeluarkan asap. Alhasil positif CDI rusak. Alhamdulilah kmrn sdh dapat penggantinya, langsung sy pasang di PZ00 sy tapi tetap saja motor cuma bisa di stater dan mesin tetap tdk mau nyala. Ada saudara yg ngerti mesin buka bagian spull, ternyata ad yg hangus dan perlu di spull ulang. Hari berikutnya langsung spull ulang dan pasang kembali, dan hasilnya?? Jreng jreng.. motor tetep ngga mau nyala (cuman bisa distater) -_- alamakk bikin pusing juga pas itu aki malah loyo ga kuat buat stater (pas distater indikator digital pulsar malah mati). bertambahlah kebingungan waktu itu.. akhirnya diputuskan untuk menggledek (ini bahasanya apa ya: dorong motor dng posisi gigi masuk, soalnya ga ad kick staternya).. di gledeklah kurang lebih 20mtr tetap mesin ga nyala.. akhirny di ujung jalan sebelum berhenti tiba2 mesin ad gejala mau idup, dilanjut dorongnya alhasil Broom Broom.. mesin nyala… ^_^ Horee

    Sampe sekarang alhamdulillah masih bisa jalan normal, tapi ya itu..Motor kalo pas dipake jalan kadang2 Ndut2 an ga jelas kaya mbrebet gitu. Pas posisi gir netral gas ditahan di RPM 4000 tapi indikator jarum RPM naik turun ndut ndutan.

    Nah itu kira2 permasalahanya ap juga sama2 di Relay nya atau jangan2 beda sama punya mas Tri?? atau kabel utama aki (+) yg kotor/basah sprti kata om Agus?? Barang kali sedulur2 disini ad yg tau?? 😀

    Maap udah nulis kepanjangan.

    Suka

    1. Mantap Mas Arif share nya. Analisa awam saya kemungkinan koil lemah mas.
      Kalo jawaban permasalahan motor saya ada di artikel berikutnya yaitu koil konslet diakibatkan sering terkena cipratan air kotor dari ban depan karena spakbor depan mengaplikasi spakbor N250 yg memang pendek sehingga tidak menutupi bagian bawah tangki.
      Koil pulsar di bawah tangki bagian kanan.
      Coba aja pakai koil jupiter yg murah, bagusnya si pakai koil scorpio tapi harga jelas lebih mahal.
      Terimakasih atensinya

      Suka

      1. Makasi banyak mas Tri atas respon nya :D.. mungkin bisa jadi mas.. konektor koil kemarin tak liat mulai berkarat (kotor) dan cuman di bersihkan pake tangan (kerik manual) hoho :D..

        Oh iy, barusan saya cek ternyata PZ00 saya ga ad Relay nya kaya Jalitheng milik mas Tri, atau jangan2 tempatnya beda kali ya?? ngga di samping aki gtu.. (padahal sempat kepikir pngin ganti Relay nya) haha..

        Oh iy kalo Koil Jupiter atau scorpio itu PnP atau ngga y mas?

        Suka

Tinggalkan komentar