Polisi Main Petak Umpet


image
Foto dari wikipedia Indonesia

Petak Umpet. Sebagian besar penduduk Indonesia tentu paham dengan permainan anak-anak ini. Dimainkan oleh beberapa anak, semakin banyak semakin seru. Kata petak umpet mungkin berasal dari Jakarta yang dinasionalisasi masuk kosa kata bahasa nasional, karena permainan serupa bisa ditemui di wilayah atau propinsi lain dengan nama berbeda. Di Jakarta ada istilah kucing bagi anak yang jaga karena kalah saat hompimpa. Tempat jaga kucing disebut hong. Kucing harus menemukan semua temannya yang bersembunyi. Jika salah satu temannya berhasil menyentuh hong tanpa diketahui kucing, maka si kucing harus jaga lagi. Versi ini akan sulit selesai jika satu orang temannya curang, misal bersembunyi di tempat yang sulit ditemukan seperti iklan obat nyamuk di televisi, atau pulang dan tidak balik lagi ke areal permainan, gimana kucing menemukannya. Apakah di wilayah lain sama?
Di Banyumas, ada thong-thongan atau cuis-cuisan. Diberi nama thong-thongan karena tempat menunggu si kucing disebut lithong, cuis-cuisan karena saat si kucing menemukan temannya yang bersembunyi harus menunjuk, mengatakan “cuis!” disambung nama teman yang ditemukan tersebut. Di Banyumas, kucing tidak harus menemukan semua temannya, satu sudah cukup untuk menggantikan jaga, sedang ia bersembunyi. Jika si kucing menemukan lebih dari satu, maka teman-temannya yang ditemukan tersebut, melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang akan jadi kucing selanjutnya.
Bagaiman jika yang main petak umpet adalah polisi? Khususnya polisi lalu lintas. Ada beberapa kejadian yang dialami oleh rekan saya, bahwa polisi menilang pelanggar lalu lintas dengan cara ngumpet terlebih dahulu, artinya si pelanggar tidak melihat bahwa ada polisi yang jaga di sekitar lokasi pelanggaran.
Ada beberapa pendapat mengenai hal tersebut. Saya cenderung pada dua pendapat berikut :

1. Polantas sengaja bersembunyi agar dapat mangsa, karena kecenderungan pelanggar lalin yang suka damai di tempat dengan memberikan uang, istilahnya nitip sidang. Pendapat ini populer di antara pengguna jalan, pendapat ini juga yang mencoreng nama korp polantas di mata masyarakat.
2. Polantas memang sengaja bersembunyi untuk memberikan efek waspada dan jera bagi pelanggar lalin. Dengan harapan, walaupun tidak ada polantas yang menjaga, pengguna jalan akan beranggapan ada tapi bersembunyi. Dengan demikian pengguna jalan akan segan melakukan pelanggaran. Pendapat kedua ini kurang tenar, tapi beberapa pengguna jalan melihat dari sisi positif, mungkin jumlah polantas tidak memadai, sehingga tidak memungkinkan setiap saat berjaga di satu titik tertentu, apalagi jika ada even yang memerlukan tenaga tambahan, otomatis perlu menarik tenaga bantuan dari tempat-tempat jaga tersebut.

image

Mudah-mudahan petak umpet yang dilakukan polantas mengacu pada pendapat kedua, dan masyarakat memahaminya, sehingga polantas tidak lagi di sebut wereng cokelat, pa kumis dan om gendut, karena julukan tersebut cenderung bersifat negatif.
Apakah pembaca pernah main petak umpet sama polisi?(tri)

————————————–
Posted from WordPress for Android P6200 retak

14 respons untuk ‘Polisi Main Petak Umpet

  1. emang kalo tertib harus ada polisi gitu??? kalo gak ada polisi gak tertib gitu?? jgn gitu lah mas bro…. jangan asal ngomong aja….

    Suka

Tinggalkan komentar