Aqikah VS Ulang Tahun (Perayaan)


Wacana ini tentu tercetus dari dalam masyarakat muslim, di mana muslim sekarang lebih akrab dengan budaya non muslim diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh paling marak adalah perayaan ulang tahun anak-anak. Mereka lebih akrab, mengkhususkan untuk hal yang mereka tidak paham ilmunya, ujung pangkalnya tidak jelas. Padahal Aqikah bagi anak lebih utama adan cukup sekali seumur hidup. (petikan kuliah Duhur masjid Baiturrahman oleh Ust. Sutono).

image

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu. QS. al-Baqarah (2) : 120

Jika perayaan ulang tahun adalah momentum untuk berdoa kepada Allah, Islam sudah mewadahi do’a dalam berbagai amalan ibadah, yang sudah pasti dan wajib adalah dalam shalat 5 waktu. Bahkan tiap waktu, tiap detik, dalam tiap helaan nafas, seorang muslim bisa berdo’a kepada Tuhannya, Allah SWT.
Perayaan ulang tahun, yang identik dengan kue dan lilin, secara logika merupakan kebodohan yang nyata. Silahkan perhatikan, lilin di atas kue, layak tidak sih ?, secara ilmu kesehatan bagus tidak ? Selanjutnya lilin dinyalakan untuk kemudian ditiup sampai mati. Jika kita berpikir logis, sungguh lucu dan bodoh, lilin dinyalakan terus dimatikan.
Tentang Aqikah sudah banyak yang membahas. Silahkan search di google.

Dari Samurah Radliyallaahu
‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi waSallam bersabda: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya; ia disembelih hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur, dan diberi nama.” (Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi.)

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu’alaihi waSallam memerintahkan mereka agar beraqiqah dua ekor kambing yang sepadan (umur dan besarnya) untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan. (Hadits shahih riwayat Tirmidzi.)

Masih banyak lagi hadits yang menjelaskan tentang Aqikah.(Tri)

27 respons untuk ‘Aqikah VS Ulang Tahun (Perayaan)

      1. podo aku kang wetone kemis legi, tak cobo digathokke karo tanggal lahir nasional kok ora gathok, 15 Juni 80, jarene kemis legi, kok jebule 15 juni 80 kui minggu je…. piye jal????

        Suka

  1. Ortu sy ngga prnah mendidik anak2nya utk merayakan HBD, begitu jg sy ngga prnh mndidik anak2 sy utk acara begituan. Tiap kali anak2 sy diundang acara ultah selalu minta ijin ke sy, boleh nggak hadir. Dan sy bilang nggak ….Alhamdulillah nurut.

    Suka

      1. Soalnya kl ikut merayakan besoknya pas hr ultah giliran ditodong utk gantian merayakan….bertambah dekat satu tahun kearah kematian kok dirayakan…

        Suka

        1. Nah itu dia, anak saya tidak ada yg tahu HBDnya… jadi tidak pernah merayakan. Tapi anak-anak masih sulit untuk diberi pengertian spt itu. hanya sebisa mungkin sbg orang tua menghindarkan anak dari hal yg tidak perlu itu

          Suka

  2. esensi merayakan ulang tahun adalah untuk menunjukkan betapa beruntungnya kita masi dikasi nafas sampai hari ini.. apakah ulang tahun harus disyukuri?? yaa.. apakah harus dirayakan?? tergantung individu, mau merayakan ato tidak.. mengapa ulang tahun harus dirayakan?? saya kasi ilustrasi, dulu saya pernah sakit keras, saya berpikir kalo ga bakal hidup lama lagi, hari hari adalah penderitaan, untuk melihat matahari terbit untuk esok harinya adalah perjuangan berat yg harus dilalui, syukur semuanya berlalu, akhirnya saya pulih kembali.. hikmah yg saya ambil adalah, betapa beruntungnya saya masi dikasi kesempatan untuk menikmati dunia ini dan segala isinya, saya masi diberi kesempatan untuk berkarya.. hidup adalah perjuangan, setiap detik adalah perkara hidup ato mati.. siapa yg bisa menjamin kalo kita bakal hidup sampai 5 atau 50 tahun lg… setiap saat kita bisa saja mati, mungkin karna sakit, kecelakaan, bencana, perang dll… jika kita bisa melewati satu tahun tanpa ada musibah(meninggal) itu adalah suatu karunia yg luar biasa yg diberikan kepada kita.. oleh karna itu apakah perjuangan hidup kita selama setahun ini tidak kita syukuri dan dirayakan??

    Suka

    1. Setiap helaan nafas manusia ada hak Allah untuk disyukuri. Berapa banyak helaan nafas dalam setahun ? Haruskah setiap helaan nafas kita rayakan layakanya ulang tahun ? Maka bersyukurlah setiap saat, maka tak sia-sia jika nafas kita berhenti. think smart brad

      Suka

Tinggalkan komentar