Saat Sepeda Motor Lewat TOL


Banjir yang melanda Ibukota seminggu yang lalu berdampak luas, karena sebagian besar ruas jalan umum terendam air. Sehingga pada beberapa hari tersebut sepeda motor diperbolehkan melintas jalan tol, meski hanya di beberapa ruas. Bahkan hingga hari rabu malam tanggal 23 Januari saya masih berkesempatan melintas ruas TOL pelabuhan dan ruas TOL Prof.Dr.Sedyatmo (Gedong Panjang – Pantai Indah Kapuk) mengendarai Sepeda motorku “Jalitheng” Pulsar 220 DTSi-F. Hari sebelumnya saya naik dari pitu tol Ancol barat, Karena malam itu pintu tol Ancol Barat sangat ramai antrian kendaran, maka saya mencoba lewat Pasar Ikan, selayaknya saya melintas Pluit – Muara karang – Pantai Indah Kapuk, tapi air belum surut, maka saya berbelok kiri masuk Pintu Tol Gedong Panjang 1.

Sensasi apa yang bisa dirasakan saat bersepeda motor melintasi ruas jalan TOL ? Bagi saya NGERI, kenapa ? Karena TOL di Indonesia memang bukan diperuntukan buat sepeda motor, berbeda dengan di beberapa negara yang memperbolehkan sepeda motor masuk tol, sehingga tersedia jalur khusus sepeda motor di ruas jalan TOL tersebut. Baik jalan TOL sepi maupun ramai bagi saya sama ngerinya. Oleh karenanya ada beberapa catatan yang saya ingat dari pengalaman naik sepeda motor melintas TOL tersebut :

  1. Bahwa Jalan Tol di Indonesia tidak diperuntukan buat sepeda motor, maka waspadalah, sebisa mungkin melintas di bahu jalan, dan hindari menyalip kendaraan lain
  2. Wajib Mengalah pada kendaraan roda empat, karena mereka bayar dan lebih berhak akan jalan TOL
  3. Jalan TOL yang kulintasi hampir keseluruhan adalah jalan layang, dimana memiliki bahu jalan yang sempit (pas seukuran sepeda motor), jadi kewaspadaan benar-benar harus ekstra.
  4. Sambungan jalan di bahu jalan TOL layang jarang dilintasi kendaraan berat, sehingga terbentuk semacam polisi tidur mini yang cukup mengganggu laju kendaraan.
  5. Banyak kerikil dan pasir di bahu jalan yang bisa menghilangkan traksi ban sepeda motor.
  6. Jalan TOL bukan buat ngebut, meski sesepi apapun
  7. Sepeda motor sebisa mungkin tidak lewat TOL kecuali benar-benar terpaksa, dan itu lebih safety

Kesimpulannya, bagi saya, pengguna sepeda motor lebih nyaman lewat jalan umum yang semestinya meski macet sekalipun daripada harus lewat jalan TOL. Saat melintas TOL ada rasa was-was, bagaiman jika terjadi kecelakaan, apakah saya bisa dimenangkan karena berada tidak pada jalan yang semestinya ? Kalo motor mogok bagaiman ? Kalo hujan amat deras mau neduh di mana ? (kalo hujan masih wajar masih bisa pakai raicoat/jas hujan)

Sekian catatan saya, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum

29 respons untuk ‘Saat Sepeda Motor Lewat TOL

  1. setuju..karena memang desain awalnyabukan untuk motor, jadi faktor safety motor kurang terakomodasi..tapi memang saat keadaan darurat, mau gimana lagi..cuma bisa waspada dan tetep konsentrasi karena lawannya kendaraan yg lebih besar dan lebih berhak..

    Suka

  2. iya tgl 17 kemaren katanya boleh lewat tol, tapi ga jadi karena sorenya ga hujan dan jalan pulang malah ga ada banjir sama sekali, padahal pengen banget, tp yo tetep ngeri, lah pasukan mobil thok

    Suka

Tinggalkan komentar