Kanvas Rear Disk Brake Pulsar 220 tidak PNP


Sudah setahun lebih si “Jalitheng” Pulsar 220 DTSi-F menemani hari-hariku, belum pernah riding jauh memang dan jarak tempuh tertera di odometer baru 13 ribu km lebih. Pada pekan lebaran kemarin saya kerja pulang pergi dari Karawang  (mondok di rumah mertua). Di pagi di hari yang ke 2 mau berangkat gawe  baru sadar bahwa kanvas depan habis, tersisa besinya saja. Saat motor di maju mundurkan keluar rumah terdengar bunyi sring, gesekan antara besi kanvas rem dengan disk brake.

dikit lagi jadi pisau cukur 😀

Padahal biasanya mata saya awas dan teliti dengan perangkat wajib ini. Yah kecolongan, mungkin karena pemakaian kendaraan yang tidak biasa, speed dan jarak tempuh yang melebihi dari biasanya (170 km, biasanya cuma 30 km berangkat dan pulang) juga pemakaian rem depan yang lebih dominan sehingga habis lebih dulu.
Yang bikin keki adalah baru 3 hari lebaran yang berarti sebagian

besar bengkel masih tutup, kalopun ada yang buka paling bengkel umum yang belum tentu menyediakan part Bajaj Pulsar, tahu sendirikan part pulsar cukup sulit di dapat,  jangankan di bengkel umum di bengkel resminya saja belum tentu tersedia 😦
Pagi itu motor tetap kupaksa mengantarku ke tempat gawe di Jakarta Utara (sudah 10 tahun menikmati lebaran tanpa libur) 😦 , dengan mengandalkan rem belakang karena jika rem di depan trtlalu dipaksakan takut besi kanvas memakan disk brake (sudah kelihatan bekas goresan besi kanvasnya)
Malamnya saya tidak balik ke Karawang tapi ke rumah di Cengkareng, dan paginya saya memakai si Pengendara langit biru (nama lebay buat Skydrive isteri) karena belum ganti disk brake Jalitheng. Baru keesokan harinya dapat info dari bro Rial Hamzah juragan Syndikat motor kalo Bengkel Resmi sudah buka.
Jumat pagi jelang siang meluncur ke Fontana Gunung Sahari, tampak baru berbenah, langsung saja ke Pasar Baru JAR Samanhudi. Ternyata antrian sudah mengular, akhirnya beli partnya saja buat pasang sendiri. Kutebus sekalian kanvas belakang (rear disk brake RDB) karena sudah tipis juga.

masih seret

Pemasangan kanvas depan tidak ada kendala berarti (saat mau bersihin piston ternyata kelepas dan oli rem kebuang, tinggal tambahin dan buang angin yang mengendap). Permasalahan muncul saat pasang kanvas rem belakang, harus bongkar ban, bahkan sampai lepas rantai dari gear belakang. Hal ini ketidak tahuanku bahwa kanvas belakang tidak plug n play, sehingga susah sekali saat memasang. Harus memapas kanvas bagian kiri, apakah ini berlaku untuk semua motor Pulsar 220 atau hanya pada Jalitheng motorku. Seolah kanvas kiri ( jika dilihat dari belakang,bagian kiri aliad kanvas yang statis) ketebalan, padahal jika dibandingkan dengan kanvas kanan (kanvas kanan adalah kanvas yang di dorong oleh piston) terlihat sama tebal.
Setelah berulang kali dicoba memasang gagal maka baru disimpulkan, kanvas kiri harus di papas dengan gerinda. Sekitar 1 mili dipapas, pasang lagi dan akhirnya roda belakang bisa terpasang, masih seret banget sebenarnya, tapi malas bongkar lagi. Akhirnya dibiarkan habis sendiri dimakan disk.
Setelah 2 minggu ini sudah normal lagi, tapi memang roda belakang Jalitheng agak seret jika diputar manual. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum

23 respons untuk ‘Kanvas Rear Disk Brake Pulsar 220 tidak PNP

  1. katanya p220 memang ada 2 versi kampasnya
    p220 memang motor 200 an paling josssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

    Suka

  2. ane mw kasi solusi dkit aja ni, mmww kampas apa disk ny yg abis? kalo kampas mw abis pke kamps motor disk awet, kalo mw kampas awett pake kampas moobil disk kurang awet, pilh mna hayo?

    Suka

Tinggalkan komentar