Pagi Buta, Gatot meregang nyawa di Cacing


Beberapa waktu lalu aku dapat kabar yang cukup mengejutkan, seorang mekanik yang cukup diandalkan meski masih baru dan berstatus karyawan kontrak. Dimas Gatot namanya, memang dia berbeda generasi denganku, umur muda, ketrampilan mekanikal oke, sama bosnya jadi andalan, dan disiapkan sebagai penerus senior-seniornya nantinya, mewarisi pengetahuan yang memang harus bisa dikuasai agar ada regenerasi.

ilustrasi ban cacing vs kontainer

Kembali ke kabar yang mengagetkan yaitu Gatot sedang koma di salah satu rumah sakit, karena kecelakaan, kabrnya seorang satpam menemukannya tergeletak tak berdaya di jalan Cakung-Cilincing arah ke Priuk pada pagi buta, motornya lumayan ringsek, ya Gatot mengendarai speda motor matic Honda Beat yang dimodif mengaplikasi ban kecil, biasa disebut ban Cacing. Penyebab kecelakaan tidak tahu pasti, karena saat ditemukan Gatot sudah tergeletak tidak berdaya. Bisa jadi ban kecil si Beat tergelincir pasir, atau keseleo lobang. Atau bisa jadi  Gatot keserempet truk kontainer, atau kendaraan lain dan kabur tak bertanggung jawab. Memang Gatot biasa berangkat pagi buta ke tempat gawe agar bisa istirahat dulu sebelum beraktifitas. Tapi nasib siapa yang tahu, malang tak bisa ditolak

Muka Gatot lebam, hidungnya bengep, setelah perawatan intensif di ICU, tidak ada hasil positif, Gatot kehabisan masa baktinya di dunia, dan waktunya melanjutkan ke dunia yang lebih pasti, alam barzah. Innalilahiwainnailaihiroji’un. Gatot yang rajin bekerja itu, meninggal dalam usia muda, usia produktif. Siapa yang bisa menolak takdir, Hidup memang pilihan tapi MATI adalah suatu kepastian yang misteri. Kita PAsTI MATI. Semoga Gatot mendapatkan yang terbaik. Amin

Yah kisah yang miris, mengingatkan akan keselamatan berkendara, memang b enar Mati itu pasti, tapi kita diberi akal untuk menghindari kecelakaan yang bisa mengakibatkan kematian. Selalu waspada dalam berkendara, kenakan selalu safety gears meski itu dianggap lawakan. Wassalamu’alikum

24 respons untuk ‘Pagi Buta, Gatot meregang nyawa di Cacing

        1. Bego amat Ben. Celaka dan mati di jalan gak kenal merk motor. Bisa aja besok yg pake pulsar mampus. Ketauan muke kampret! Ada yg mati dijadiin lelucon. Salut dan terima kasih utk blogger yg nulis hal ini semoga bisa jadi pelajaran buat semua yang baca, termasuk si beni.

          Suka

  1. @benny : mungkin ini bukan saat yang tepat buat menertawakan orang atau motornya. Suasana sedang duka

    Turut berduka cita, terlepas dari apa sesungguhnya penyebab kecelakaan tersebut. Mudah-mudahan ini menyadarkan kita semua dan memberikan kekuatan bagi kita untuk tak lelah-lelahnya mengedukasi orang lain walaupun kadang dicibir. Amal ini luar biasa..

    Mari selamat bareng-bareng

    Suka

  2. waduh ban cacing lagi..lagi..lagi..dan lagi. jadi sasaran…. apakah faktor kecelakaan di atas itu murni akibat ban cacing?yang nulis mengandai2 saja nihh… dan memojokan satu pokok masalah yaitu BAN CACING!!!!! gak begitu seramnya kali pake ban kecil(cacing) ane pake ban cacing udah 3 taun so aman2 aja.justru menurut ane jadi lebih waspada akan tikungan,jalan berlobang,menentukan kecepatan coba deh liat tu motor2 yang pake ban gede brmerek misal FD* mp.bridg**n* bat*** kalo nikung di jalan wuiiih arogannya minta ampun(so kalo melebar,kena pgndara lain gimana msbro… serasa v rossi kaleeeeee) jadi menurut ane memakai ban cacing,gede,supergede ga ada masalah tergantung kita yang BAWANYA aja SAFETY ato engga…!!!!! SMALL TYRES IS NOT A CRIME boss(ga apa2 disebut ALAY juga daripada MIMPI jadi v rossi wooeeekkkk ) CPD

    Suka

Tinggalkan Balasan ke gogo Batalkan balasan