Pembodohan Rakyatmotif …?


Ini kisah obrolan tukang bangunan yang lagi neduh, sambil megang HP mereka ngobrol ngalor ngidul tentang pemberitaan mengenai politik ala kelas bawah. Entah siapa yang mulai, tiba-tiba mereka ngobrolin kabar berita orang yang mati dipesawat sambil nanya ke saya, saya jawab si Munir, mereka bilang beritanya atau kasusnya hilang begitu saja, ditutup oleh berita berikutnya tentang kasus pengusaha yang ditembak di mobil yang maksudnya adalah Nasruddin dan Antasari, mereka ternyata menyayangkan kenapa berita kaya gitu masuk infotainment, mereka bilang berita atau kasus inipun lenyap bak ditelan bumi, lanjut mereka ngobrolin tentang artis wakil rakyat yang kabarnya mau dicalonkan ketua apaan gitu, mereka kembali nanya ke saya, saya jawab Aji, maksudnya Aji Masaid, mereka bilang kematiannya ga wajar, bisa jadi ada yang ga suka kalo dia naik jadi ketua, berita itupun mereka bilang hilang tanpa kejalasan.

Dan akhirnya mentok tentang Briptu Norman yang dianggep polisi atau aparat atau pejabat sudah kehabisan berita untuk menutup pemberitaan dan masalah yang ada maka diutuslah sang Briptu untuk menutup pemberitaan yang beredar.(itu tukang bangunan yang ngomong lho)

Kita tahu secara gamblang tentang berbagai kasus yang merebak diseantero Nusantara dan lenyap tanpa kejelasan, bahkan terkesan berlarut-larut, sampai sayapun susah percaya dengan segala pemberitaan yang ada, karena seolah ada sekenaryo yang mengatur secara global segala berita yang beredar, apakabar Akhmadiyah, apakabar Gayus Tambunan, Apakabar kabar kabur yang makin blurrrrr….!!!

Kenaikan Pertamax baru saja menyentuh garis Normal sebagai negara yang kaya minyak, subsidi mau dihapus biar rakyat kecil makin mampus, karena salah satu tukang bangunan ini mesti ditahan STNKnya ditukang tambal Ban tadi Pagi, karena perjalanan dari Tangerang ke Ancol ternyata ban dalem motornya jebol dan mesti ganti baru, ternyata uang di dompet ga cukup untuk menebus ban dalem baru, dan si Lay tukang tambal ga mau menerima KTP, bahkan ditempatnya sudah ada STNK motor yang ngendon 2 minggu belum ditebus pemiliknya… sungguh miris jika subsidi bahan bakar sampai dihapus.

Tapi berita itupun ditutup dengan Norman yang terus berdendang dan bergoyang, takperduli rekan-rekannya mengejar teroris sampai begadang, TERKUTUKLAH … apa yang rakyat banggakan dari seorang polisi yang cuma bisa bergoyang, dielukan melebihi pahlawan, apa yang sudah dia berikan kepada rakyat sebagai pamong, apa yang telah dia bela dari negara yang mesti dia kawal… selayaknya dia mengawal rakyat bukan dikawal rakyat… NAJIS…pretttt…..!!!!

Wassalam>>>>

26 respons untuk ‘Pembodohan Rakyatmotif …?

  1. Coba bandingkan kalo misalnya elo mukim untuk menuntut ilmu di sebuah Pondok Pesantren untuk belajar agama secara kaffah…terus pulang2 jadi ustadz atau kyai…

    Apakah kepulangan elo bakalan disambut bak pahlawan kayak Norman ?…hmmm…gak bakalan…mimpiii…yg ada malah gunjingan atau bahkan caci maki…

    Ada yg bilang…”ngapain mukim ?…mo jadi teroris”…atau…”ngapain belajar agama…gak punya masa depan”…atau…atau…dll…

    Itulah Indonesia-ku…

    Suka

  2. Waduh, pake najis2in norman. Emang sama ya bos norman sama anjing?
    Ingat bos, najis lbh kejam daripada hadats.

    Suka

  3. itulah indonesia… kata cak nun, kita seperti ini karna kita sudah berada di posisi aman, mau apapun ada n masyarakatnya adalah masyarakat legowo, nriman n pasrah. maka dari itulah apapun yg terjadi kita akan menerimanya, kecuali kita punya (lagi) pemimpin sekaliber pak harto, baru kita akan demo, protes besar2an…. Kekayaan alam kita ini saya rasa bukanlah nikmat yg diberikan Allah tapi lebih cenderung merupakan cobaan terhadap kita, apakah kita terlena dg sedikit kekayaan yg ada???

    Suka

  4. konon..ini merupakan pengalihan…
    sudah sepatutnya elit politik berterima kasih pada Briptu Norman, juga pernikahan William & Kate…

    Suka

  5. yah beginilah negeri ini yang sudah lupa akan jasa pahlawan sebenarnya , baru bisa nyayo sudah puji abis-abisan, makanya pemimpin sekarang sedang senang ngabisin uang rakyat lah si rakyat sedang terbuai mimpi

    Suka

  6. There are definitely lots of details like that to take into consideration. That is a nice point to convey up. I offer the ideas above as common inspiration but clearly there are questions like the one you convey up where an important factor will be working in sincere good faith. I don?t know if greatest practices have emerged around things like that, but I am positive that your job is clearly recognized as a good game. Each boys and girls feel the affect of just a second’s pleasure, for the rest of their lives.

    Suka

Tinggalkan komentar