Tulisan ini untuk mengingatkanku dan bagi yang mau diingatkan, agar aku tidak lupa dengan yang baru kudapat, maklum kadang agak pikun ama nasehat dan juga senantiasa berusaha menjadi lebih baik…
Sedikit pelajaran tentang nahwu shorof dari kultum Duhur siang tadi yang disampaikan oleh Ustad Sumarno Hadi Susili, spdi yang membahas arti amanu dan mu’minun . Dalam Al-Quran dua kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu orang-orang yang beriman … perhatikan ayat berikut
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaa alladziina min qablikum la’allakum tattaquuna |
||
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al-Baqarah : 183.)
Dalam ayat di atas kata Amanu selalu diikuti kata perintah… yang berarti salah satu ciri orang yang menyandang “beriman” masih harus diperintah atau disuruh dalam menjalankan suatu kewajiban, dan meninggalkan kemaksiatan setelah ada larangan. Perhatikan beberapa ayat surat Al-Mu’minun berikut…. |
qad aflaha almu’minuuna |
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, |
alladziina hum fii shalaatihim khaasyi’uuna |
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya, |
waalladziina hum ‘ani allaghwi mu’ridhuuna |
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, |
waalladziina hum lilzzakaati faa‘iluuna |
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat, |
waalladziina hum lifuruujihim haafizhuuna |
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, |
illaa ‘alaa azwaajihim aw maa malakat aymaanuhum fa-innahum ghayru maluumiina |
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka…. |
Dalam ayat satu surat Al-Mu’minun di atas kata Al-Mu’minun yang berarti orang-orang beriman diikuti kata-kata sifat dan kerja di ayat-ayat berikutnya, ini berarti orang yang menyandang “al-Mu’minun” mempunyai ciri tidak perlu diperintah lagi untuk mengerjakan amal shaleh, dan tidak perlu larangan untuk meninggalkan kemaksiatan… Seorang yang mu’min akan mematuhi segala perintah dan meninggalkan segala larangan alias Sami’na waatho’na…
Amanu adalah salah satu fi’il.. dan mu’minun adalah isim…. ( mohon penjelasan bagi yang lebih paham)
Terimakasih Banyak dah nyimak
Terima kasih sudah mengingatkan,,
dulu sempat juga belajar Nahwu Shorof waktu di MAN,
tapi sekarang udah pada lupa deh,, hihi,,
salam kenal,, ^_^
SukaSuka
salam ukhuwah bagi mukmin/ah semua..
tak lupa buat empunya warung..
Wassalam..
SukaSuka
Salam ukhuwah juga… (maaf komentnya kena spam..)
SukaSuka
Hmmmmmm sudahkah aku jadi orang yang mukmin?
SukaSuka
@masyhury : makasih dah berkunjung, salam kenal juga, tolong kalo dah inget ilmunya aku diajarin…
@Maskur® : selalu berusaha menuju ke sana.. Amin pokokenlah
SukaSuka
ikut ngaji…
SukaSuka
alhamdulillah,mengingatkan dan diingatkan
SukaSuka
@raiderobie : monggo
@az147r : Alhamdulillah, terimakasih
SukaSuka
mari bersama berjuang di jalan-Nya..
SukaSuka
yuk mariii..
SukaSuka
ini “mengingatkanku”
hatur tararengkyu 😉
SukaSuka
Saling mengingatkan adalah pertanda kita masih jadi saudara ataupun sahabat.
SukaSuka
sip bro saling mengingatkan…
SukaSuka
@kopral : tenkyu jg
@Gus : injih Gus, matur suwun
@ridersepuh : enggih Gan
SukaSuka
nahwu shorof itu ilmu tentang kaidah bahasa arab ya kang? kalimat isim= kata kerja fiil = kata benda dan harf = kata tugas, hmm ngerti itu aja pas dulu di Ibtidaiyah, tapi kurang mendalam, mudah2an dengan artikel ini bisa mendalaminya
SukaSuka
@pak Dar : matur suwun ilmune dibagi
SukaSuka
terima ksaih sudah diingatkan
SukaSuka
@adinoeg : makasih dah brkunjung. target utama artikel ini sbenarnya diriku sendiri
SukaSuka
terima kasih sudah ada yg adem2 gini.
SukaSuka
@tourider : iya gan. biar ga ada bakar2an
SukaSuka
Assalaamu’alaikum Triyanto…
Senang hadir di sore yang dingin dek hujan seharian di bumi Sarikei untuk menerima pesan baik tentang surah al-Mukminun. Sifat-sifat orang beriman bukan sahaja didapati khusus dalam surah al-Mukminun tertapi boleh diperolehi dari banyak lagi surah yang tentunya menuju kepada orang yang beriman.
Sangat mengesankan bila mana Allah menyatakan bahawa sifat atau ciri orang beriman yang amat tinggi adalah takutkan Allah seperti yang terkandung dalam surah al-Anfal ayat 2 yang bermaksud :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Allah (juga sifat2 keagunganNya) gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ”
Kerana mencintai Allah dan taqwa mereka maka tidak ada larangan atau suruhan yang dibantah, malah dilakukan dengan rasa kecintaan yang tinggi untuk meninggikan syiar Allah serta sanggup berkorban untuk menegakkan kebenaran agamaNya.
Semoga kita beroleh hidayah dan taufiq yang indah dari Allah SWT. Salam mesra selalu dari saya di Sarkei, Sarawak. 😀
SukaSuka
Wa’alaikumsalam Bunda, terimakasih tauziahnya jazakallohkhoiron… Salam mesra kembali dari Cengkareng, Jakarta..
SukaSuka
Mas aku arep ngebak-ngebaki komen boleh to…
Yo saling berkunjung saling silaturahmi….mg tetep terjaga persahabatan kita…………
SukaSuka
Amin Gus, matur suwun sudi ngebak-ngebaki…
SukaSuka
Barangkaoli sudah benar “Amanu adalah salah satu fi’il.. dan mu’minun adalah isim”. Problem besarnya adalah perwujudan realitas fiil yang sesuai isim. Semoga.
SukaSuka
Amin.. mohon tambahin pencerahan buat nambah pengetahuan .. terimakasih
SukaSuka
Terimakasih link dan kunjungannya…
SukaSuka