Amanu jadilah Mu’minuun


Tulisan ini untuk mengingatkanku dan bagi yang mau diingatkan, agar aku tidak lupa dengan yang baru kudapat, maklum kadang agak pikun ama nasehat dan juga senantiasa berusaha menjadi lebih baik…

Sedikit pelajaran tentang nahwu shorof dari kultum Duhur siang tadi yang disampaikan oleh Ustad Sumarno Hadi Susili, spdi yang membahas arti amanu dan mu’minunDalam Al-Quran dua kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu orang-orang yang beriman perhatikan ayat berikut


yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaa alladziina min qablikum la’allakum tattaquuna
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al-Baqarah : 183.)


yaa ayyuhaa alladziina aamanuu aaminuu biallaahi warasuulihi waalkitaabi alladzii nazzala ‘alaa rasuulihi waalkitaabi alladzii anzala min qablu waman yakfur biallaahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi waalyawmi al-aakhiri faqad dhalla dhalaalan ba’iidaan
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (An-Nisa : 136)

Dalam ayat di atas kata Amanu selalu diikuti kata perintah… yang berarti salah satu ciri orang yang menyandang “beriman” masih harus diperintah atau disuruh dalam menjalankan suatu kewajiban, dan meninggalkan kemaksiatan setelah ada larangan.

Perhatikan beberapa ayat surat Al-Mu’minun  berikut….


qad aflahalmu’minuuna
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

alladziina hum fii shalaatihim khaasyi’uuna
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya,

waalladziina hum ‘ani allaghwi mu’ridhuuna
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

waalladziina hum lilzzakaati faa‘iluuna
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,

waalladziina hum lifuruujihim haafizhuuna
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

illaa ‘alaa azwaajihim aw maa malakat aymaanuhum fa-innahum ghayru maluumiina
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka….

Dalam ayat satu surat Al-Mu’minun di atas kata Al-Mu’minun yang berarti orang-orang beriman diikuti kata-kata sifat dan kerja di ayat-ayat berikutnya, ini berarti orang yang menyandang “al-Mu’minun” mempunyai ciri tidak perlu diperintah lagi untuk mengerjakan amal shaleh, dan tidak perlu larangan untuk meninggalkan kemaksiatan… Seorang yang mu’min akan mematuhi segala perintah dan meninggalkan segala larangan alias Sami’na waatho’na…

Amanu adalah salah satu fi’il.. dan mu’minun adalah isim…. ( mohon penjelasan bagi yang lebih paham)

Terimakasih Banyak dah nyimak

28 respons untuk ‘Amanu jadilah Mu’minuun

  1. nahwu shorof itu ilmu tentang kaidah bahasa arab ya kang? kalimat isim= kata kerja fiil = kata benda dan harf = kata tugas, hmm ngerti itu aja pas dulu di Ibtidaiyah, tapi kurang mendalam, mudah2an dengan artikel ini bisa mendalaminya

    Suka

  2. Assalaamu’alaikum Triyanto…

    Senang hadir di sore yang dingin dek hujan seharian di bumi Sarikei untuk menerima pesan baik tentang surah al-Mukminun. Sifat-sifat orang beriman bukan sahaja didapati khusus dalam surah al-Mukminun tertapi boleh diperolehi dari banyak lagi surah yang tentunya menuju kepada orang yang beriman.

    Sangat mengesankan bila mana Allah menyatakan bahawa sifat atau ciri orang beriman yang amat tinggi adalah takutkan Allah seperti yang terkandung dalam surah al-Anfal ayat 2 yang bermaksud :

    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Allah (juga sifat2 keagunganNya) gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ”

    Kerana mencintai Allah dan taqwa mereka maka tidak ada larangan atau suruhan yang dibantah, malah dilakukan dengan rasa kecintaan yang tinggi untuk meninggikan syiar Allah serta sanggup berkorban untuk menegakkan kebenaran agamaNya.

    Semoga kita beroleh hidayah dan taufiq yang indah dari Allah SWT. Salam mesra selalu dari saya di Sarkei, Sarawak. 😀

    Suka

Tinggalkan komentar